Ambang Gelombang Keempat Pandemi Covid-19, di Tengah Kasus yang Melonjak Tajam

Reporter : Uswatun Hasanah
Ambang Gelombang Keempat Pandemi Covid-19, di Tengah Kasus yang Melonjak Tajam

Optika.id - Beberapa pekan ke belakang penularan Covid-19 di Indonesia menunjukkan grafik yang menanjak tajam. Seiring dengan fenomena tersebut, para ahli menyatakan bahwa RI berada di ambang pintu gelombang keempat Covid-19. 

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko mengatakan jika Indonesia saat ini bisa dikatakan telah memasuki gelombang baru pandemi corona. Dia memprediksi bahwa lonjakan kasus akan mencapai sekitar 30 ribu dalam beberapa pekan ke depan.

Baca juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster

"Perkiraan saya setiap minggu akan bertambah dua kali lipat," kata Miko kepada Optika.id, Kamis (23/6/2022).

menurut Miko, penularan akan terus terjadi jika pemerintah tidak mengambil langkah pengetatan lagi. Jika pengetatan bisa dilakukan dalam waktu yang cepat, maka puncak kasus bisa ditekan hingga sekitar 20 ribu orang.

"Kalau (level) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa ditingkatkan bisa menurun," ujarnya. 

Sedangkan menurut Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, kondisi kenaikan kasus positif ini merupakan tanda awal dari gelombang keempat pandemi. Dia juga memprediksi bahwa gelombang baru yang membawa subvarian baru ini bisa lebih banyak dari varian Delta.

Adapun tingginya kasus ini berbanding lurus dengan tes yang belum banyak dilakukan sebab kelonggaran yang mulai terjadi. 

Senada dengan Miko, Dicky juga menyarankan agar pemerintah memperkuat PPKM dan tidak melonggarkan kegiatan masyarakat. Sementara itu, tes dan penelusuran kontak erat juga perlu kembali ditingkatkan.

Baca juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru

"Yang esensial diamati juga adalah indikator keparahan seperti masuk rumah sakit hingga kematian," katanya.

Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir adalah peringatan yang harus diwaspadai. Bahkan kasus mingguan melonjak 105ri 3.686 menjadi 7.587 orang pekan ini. Selain itu angka kematian secara mingguan juga meningkat dari 28 menjadi 44 orang. 

"Upaya mitigasi harus digencarkan agar kematian tidak meningkat, katanya. 

Sejak Rabu (22/6/2022), pemerintah melaporkan pasien corona melonjak sebanyak 1.985 orang. Kasus hari ini meningkat 18,9ri 1.678 pada Selasa (21/6).  DKI Jakarta masih menjadi penyumbang terbanyak pasien hari ini dengan 1.226 kasus, naik 28,3ri 953 kasus kemarin. Kasus di DKI juga menyumbangkan 61,7ri total infeksi harian secara nasional.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Jelang Nataru, Kemenkes: Masih Terkendali

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi 

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru