Optika.id - Nama Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) muncul dan diusung oleh beberapa partai politik. Melihat hal tersebut, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan jika Ketua Umum PPP dan PAN harus mendengarkan aspirasi kadernya yang menginginkan Anies Baswedan sebagai capres. Dengan begitu, apa yang disampaikan kadernya memang hasil serapan yang berkembang di masyarakat.
"Sebagai Ketua Umum PPP dan PAN, sudah seharusnya mendengarkan aspirasi kadernya. Hanya dengan mendengarkan aspirasi kadernya, PPP dan PAN akan tetap mengakar di tengah masyarakat," katanya, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
Dia menyebut jika asumsi tersebut berlaku apabila aspirasi kader kedua parpol tersebut memang bertolak dari aspirasi masyarakat.
Jika Ketua Umum PAN dan PPP mengabaikan suara aspirasi kadernya nanti, maka sama saja mereka sosok yang otoriter. Jamiluddin menyatakan jika ada sosok seperti itu, tentunya sudah tidak layak memimpin partai di era demokratisasi seperti saat ini.
Partai yang tidak peka dengan aspirasi dan masukan dari masyarakat, ujarnya, sudah pasti akan mendapat hukuman sosial dari masyarakat juga. Hukuman tersebut berupa partainya tidak akan dipilih masyarakat pada Pilihan Legislatif dan Pilihan Presiden 2024.
Baca juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
Untuk diketahui, sebelumnya Partai Amanat Nasional (PAN) masih menjaring nama-nama yang akan masuk bursa bakal calon presiden (capres) untuk diusung pada Pemilu 2024 mendatang. Sementara itu, Yandri Susanto selaku Waketum PAN membeberkan bahwa sosok dari luar yang masukbursa Capres PANada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ada Ganjar, Anies, Erick. Semisal di DKI Jakarta ada Anies, di Jatim Ada Khofifah," kata Yandri di gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2022).
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi