Optika.id - Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulisnya menyatakan banyaknya klaim atas nama rakyat yang dibawa oleh para politisi dalam bermanuver menuju Pilpres 2024 adalah bentuk dari pembodohan.
Menurutnya, segala huru-hara politik tentang keterwakilan calon presiden hingga gaduh ambang batas pencalonan presiden dinilai tidak bisa semata-mata mengatasnamakan suara rakyat secara keseluruhan.
Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?
"Suara rakyat yang paling benar itu adalah hasil Pemilu dan Pilkada. Siapa yang terpilih, itulah hasil riil dari suara rakyat, bukan klaim kelompok pendukung calon tertentu atau dari pihak yang mengajukan judicial review ke MK," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi dalam keterangan yang diterima Optika.id, Kamis (30/6/2022).
sejauh ini, menurut Teddy, yang paling kompeten saat ini untuk mempublikasikan suara rakyat adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, bukannya orang perorangan atau suatu kelompok tertentu.
Sebabnya ialah Teddy tidak begitu yakin jika deklarasi-deklarasi dukungan yang masif terjadi saat ini benar-benar murni dan tulus suara dari rakyat. Melainkan suatu kelompok yang memanggul kepentingan partai-partai politik tertentu.
Baca juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim
"Kalau ukuran suara rakyat itu berdasarkan deklarasi, saya bisa bayar beberapa orang untuk deklarasi dukungan kepada saya. Kan ini pembodohan," ujarnya.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi