Roy Suryo Kritisi Proyek KJCB: Kurang Modal, Terancam Mundur

Reporter : Seno
images - 2022-07-02T135728.471

Optika.id - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, mengkritisi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Dia menyebut KCJB terancam mundur gara-gara kurang modal.

Waduh, Dulu sampai disebut KECEBONG alias KEreta CEpat BOhoNG-bohongan karena (terlalu) banyak tdk sesuai janji semula & Kerap buat masalah (mulai Anggaran, Route, Banjir, Bongkar Pasang dsb), tulis Roy Suryo, seperti dikutip Optika.id dari akun Twitter-nya @KRMTRoySuryo2, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Roy Suryo Minta Ketua KPU Hasyim Asy’ari Cek Soal Tiga Mikrofon Gibran di Debat Cawapres

Kalau sekarang terus2an Mundur begini, berarti tambah nama UNDUR-UNDUR.. AMBYAR, lanjutnya.

Banyak netizen yang setuju dengan cuitan Roy Suryo. Salah seorang netizen menilai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai pemborosan.

"Tinggal setop aja. mending pake bangun IKN. lebih afdol. klu kurang biaya tinggal setop. beress. gtu aj ga ngerti," tulis akun deden51910377.

"Ini namanya jebakan utang, mundur2 biaya bengkak utang jd bertambah, pada akhirnya utang susah dibayar, akhirnya terjebak," tulis mrgp_crypto.

Sebelumnya, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terancam mundur jika modal negara yang diberikan dalam bentuk PMN tidak segera cair.

Keterlambatan pencairan ini, lanjutnya, akan membuat kas PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pelaksana proyek hanya bisa bertahan hingga September 2022 mendatang.

Kemarin sudah dalam pembahasan menyeluruh dan ini akan diberikan support. Apabila ini tidak cair di 2022, maka penyelesaian kereta cepat ini akan terlambat juga, ujar Didiek Hartantyo dalam rapat dengan bersama Komisi V DPR RI, Rabu (6/7/2022) lalu.

Baca juga: Siapa Bayar Jerat Utang dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung

Meski demikian, Didiek menyatakan bahwa rencana uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping pada acara G20 November 2022 mendatang masih terjadwal.

Didiek menyebut, masalah pada proyek KCIC ini berawal dari kontraktor. Lalu, pada 2019 proyek ini terhambat karena pembebasan lahan.

Nah, saat itu lah kemudian kita PT KAI diminta untuk masuk, namun baru dengan keluarnya Perpres 93 tahun 2021 kemarin Kereta Api betul-betul menjadi lead sponsor daripada kereta cepat ini, ujarnya.

Didiek menuturkan, biaya yang dikeluarkan untuk penyelesaian proyek KCJB awalnya hanya 6 miliar dolar AS saja. Tetapi, pihaknya menghitung terdapat pembengkakan biaya (cost overrun) mencapai 1,1 miliar hingga 1,9 miliar dolar AS.

Pembengkakan biaya ini terdiri dari pembebasan lahan, engineering, procurement and construction (EPC), relokasi jalur, dan biaya lainnya.

Baca juga: Biaya Bengkak Lagi, Proyek KCJB Jadi Sorotan Publik!

"Awalnya di pembebasan lahan ini antara US$100 juta sampai US$300 juta, yang besar juga EPC ini di angka US$600 juta sampai US$1,2 miliar, relokasi jalur-jalur kemudian biaya financing cost sendiri," pungkasnya.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru