Optika.id - Mayoritas publik menginginkan adanya tiga pasangan calon atau lebih dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal tersebut diungkapkan Politika Research and Consulting (PRC) ketika merilis survei nasional terkait potret terbaru kandidat calon presiden (capres) 2024.
"Tiga pasangan capres-cawapres atau lebih, 48,5 persen," ujar Direktur Eksekutif PRC, Rio Prayogo di Morrissey Hotel, Jakarta, Minggu (24/7/2022).
Baca juga: Yusril Buktikan Sengketa Pilpres AMIN Hanya Asumsi, Bukan Bukti
Kemudian, 47,8 persen responden menginginkan Pilpres 2024 kembali diikuti oleh dua pasangan capres cawapres, sedangkan 3,7 persen lainnya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Rio juga menjelaskan jika mayoritas responden menyatakan bahwa calon presiden di masa depan perlu memiliki sifat atau kriteria tertentu. Sebesar 45,3 persen responden kemudian menyatakan jika kriteria calon presiden di antaranya ialah jujur dan antikorupsi.
Sebanyak 16,7 persen responden memilih calon presiden yang tegas dan berani kemudian sebesar 16,3 persen responden memilih calon presiden yang adil kepada semua kelompok.
"Jujur dan antikorupsi menjadi kriteria terpenting, yang menunjukkan bahwa calon presiden harus benar-benar bersih dari berbagai indikasi korupsi, karena itu kriteria yang paling dikehendaki rakyat," ujar Rio.
Baca juga: Tok!, Prabowo-Gibran Capai Angka Tertinggi Sebanyak 96.214.691 Suara
Adapun survei nasional yang dilakukan oleh PRC ini dilakukan dengan cara wawancara melalui telepon pada tanggal 12 Juni hingga 3 Juli 2022. Jumlah responden yang terlibat dalam survei ini yakni sebanyak 1.200 orang, dan yang terpilih dan diambil secara acak dari data sampel pada beberapa survei nasional sebelumnya pada 2020-2021.
Tingkat kepercayaan atau significant level survei tersebut sebesar 95 persen dengan margin of error sebesar 2,74 persen. Jenjang pendidikan petugas telesurvei adalah minimal mahasiswa dan pernah melakukan survei nasional sebelumnya.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca juga: Demokrasi Tergerus, LaNyalla: Sistem Pilpres Liberal Penyebab Penurunan Kualitas Demokrasi
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi