Optika.id - Robohnya pagar pembatas di Jakarta International Stadium (JIS), di Jakarta Utara, saat Grand Launching pada Minggu, 24 Juli 2022 cukup mengagetkan. Pasalnya pagar pembatas itu masih tergolong sangat baru.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf meminta pihak pengelola stadion, khususnya JIS, untuk memberikan standar yang dua kali lipat dalam pembangunan pagar pembatas antara suporter dan lapangan.
Baca juga: Sandiaga Targetkan PPP Aceh Sumbang Dua Kursi DPR
Menurutnya, standar ganda perlu diterapkan dalam pembangunan pagar pembatas di seluruh stadion di Indonesia. Terlebih lagi, antusias penggemar sepak bola yang ada di tanah air sangat tinggi.
"Saya pikir dalam perencanaan berikutnya harus dibuat pagar yang double standard. Karena kita tahu antusias suporter kita kadang berlebihan. Sehingga safety harus lebih baik daripada estetika," kata Dede dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/7/2022).
Politisi Partai Demokrat ini juga menyebut, manajemen keamanan di stadion memang perlu ditingkatkan. Karena insiden yang terjadi di stadion Indonesia bukan kali ini saja terjadi.
Catatan penting kejadian yang sempat memakan korban di GBLA adalah karena faktor pintu yang tidak dibuka semua, juga sektor keamanan lainnya. Ini harus jadi pembelajaran dalam sistem management flow dan konstruksi," katanya.
Baca juga: Opening Ceremony Piala Dunia U-17 Tak Jadi di JIS, Apa Alasannya?
Sebelumnya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengungkapkan, salah satu penyebab robohnya pagar pembatas tribun utara JIS, yakni jumlah penonton melebihi kapasitas.
VP Corporate Secretary PT Jakpro Nadia Diposanjoyo mengatakan, penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitas mengakibatkan tidak berjalannya prosedur yang sudah direncanakan untuk area tribun. Sehingga, perilaku penonton tidak terkendali dan mengakibatkan adanya tindakan di luar kontrol petugas di lapangan.
Reporter: Denny Setiawan
Baca juga: Takjub dengan JIS, Pelatih dan Kapten Tim Asal Thailand Ini sampai Heran!
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi