Harga Mie Instan Bakal Naik, Netizen: Balik Nasi, Kecap dan Kerupuk Aja Lah!

Reporter : Jenik Mauliddina
1563785416

Optika.id - Kabar naiknya harga mie instan tiga kali lipat tentunya sangat meresahkan bagi penggemar mie instan, baik anak kost ataupun bukan. Hal ini juga memicu respons Netizen di dunia Maya yang juga ikut resah atas kabar tersebut.

Kabar serupa juga tercantum dalam unggahan Instagram @lambe_turah yang menampilkan berita mengenai harga mie yang dalam waktu dekat akan naik tiga kali lipat. Hal ini memancing netizen berkomentar mengenai berita ini.

Baca juga: Pemerintah Sebut Harga Mi Instan Bisa Naik 3 Kali Lipat

Wis makan nasi tempe sambel ae, tulis akun @ferdie_putra, Rabu (10/8/2022). Komentar netizen ini terlihat sekali seperti memperlihatkan bahwa dampak dari berita tersebut bagi anak kos.

Mantap, kembali makan nasi kecap krupuk, lanjut akun @beebil.jr yang juga berkomentar layaknya anak kos yang mengeluh akibat naiknya harga mie instan dalam waktu dekat.

Makan bubur pake garam aja udah, tulis akun @kholqinalim yang ikut mengeluh juga.

Menariknya, bahkan akun instagram resmi @promag_id pun ikut berkomentar. Mungkin promag sadar bahwa anak kost butuh mie instan untuk mengganjal perutnya. Karena imbas harga yang naik, mau nggak mau dong, anak kos butuh promag agar tidak sakit perut atau maag.

HARAP TENANG WARGA, HARGA PROMAG TIDAK NAIK?, Tulis akun @promag_id.

Alasan Harga Naik: Harga mie instan akan naik tiga kali lipat dalam waktu dekat. Hal ini diakibatkan oleh harga gandum yang naik akibat perang Rusia dan Ukraina.

Pasokan stok gandum dari mereka tertahan dan tidak untuk dijual. Ini merupakan kabar yang mau tidak mau harus dihadapi oleh Indonesia sebagai negara pengimpor gandum.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ia mengatakan, perang Ukraina dan Rusia jadi penyebab kenaikan harga, karena gandum yang menjadi bahan baku tepung tertahan di dua negara tersebut.

Kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, di mana ada 180 juta ton gandum nggak bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3 kali lipat, kata Syahrul.

Tercatat, harga gandum dunia pada Juni 2022 berada di kisaran 459,59 dolar AS pernah ton dan pada tahun lalu masih di posisi 231 dolar AS per ton.

Perlu diketahui, Ukraina dan Rusia menjadi pemasok gandum di dunia dan Indonesia menjadi negara yang mengandalkan impor gandum. Gandum bukan produk Indonesia, jadi ketika harga gandum dunia naik, pemerintah tak bisa mengendalikan kenaikan harganya.

Ketergantungan Indonesia pada impor gandum membuat kenaikan harga gandum global dirasa memberatkan. Mentan Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa hal tersebut menjadi tantangan yang tidak kecil, sehingga ia meminta kerjasama masyarakat dan semua pihak. Ia justru mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi makanan lokal seperti singkong, sorgum, dan sagu untuk mengurangi ketergantungan terhadap gandum.

Untuk itu, Jokowi juga mewanti-wanti harga panganan tersebut berpotensi naik imbas konflik Rusia dan Ukraina. Padahal, keduanya merupakan penghasil gandum di pasar global. Dua negara Rusia-Ukraina ditambah Belarusia merupakan negara penghasil gandum terbesar di dunia.

Negara-negara tersebut menahan stok gandum mereka untuk tidak dijual ke luar. Ukraina menahan stok kurang lebih 77 juta ton gandum dan Rusia 130 juta ton.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru