Optika.id - Prabowo Subianto selaku Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, diyakini akan mengalami kekalahan untuk keempat kalinya dalam pertarungan di pilpres jika keukeuh berpasangan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi melihat Prabowo tampak sudah matang hendak berpasangan dengan Cak Imin sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang. Dia pun mempertanyakan pertimbangan yang diambil oleh Prabowo.
Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?
"Kira-kira Mas Bowo sudah pertimbangkan matang dan penuh kehati-hatian? Tidakkah berpasangan dengan Muhaimin akan membawa kekalahan yang keempat kalinya pada Pilpres 2024 mendatang?" ujar Muslim ketika dihubungi, Rabu (17/8/2022).
Bagi Koordinator Indonesia Bersatu ini, dia menilai jika Cak Imin memiliki beberapa rekam jejak politik yang buram dengan sejumlah kasus yang cukup blunder. Di antaranya, Cak Imin mengkudeta serta mengkhianati pamannya yakni Gus Dur dan merebut PKB dari presiden keempat RI tersebut.
Cak Imin juga diketahui terseret kasus Dur Durian yang masih menggantung di KPK. Dirinya juga dianggap sebagai penyokong jabatan presiden tiga periode bersama dengan sejumlah ketum partai lainnya. Selain itu, Muhaimin juga tengah terlihat berseteru dengan PBNU. Padahal PKB yang dipimpin Cak Imin lahir dari rahim NU.
Baca juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim
Tidakkah Prabowo-Imin akan ditolak oleh para Kiai dan akar rumput NU? Dari semua faktor-faktor yang terkait dengan Cak Imin. Mestinya Prabowo tidak meminang Imin sebagai Cawapres. Mestinya dipertimbangkan ulang. Bila tidak mau mengalami kekalahan lagi," tutur Muslim.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi