Optika.id-Pemerintah Kota Surabaya menekankan pentingnya pemilihan saluran air sesuai daya tampung dan konektivitas saluran agar aliran air tidak membebani pada satu titik tertentu sebagai upaya mencegah banjir.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Jatim, Jumat, mengatakan dengan adanya pemilahan saluran air, Pemkot Surabaya bisa menghitung beban atau intensitas air untuk mencegah timbulnya banjir di kawasan tersebut.
Baca juga: Cuaca Surabaya 28 November: Panas Terik, Hujan Ringan, dan Potensi Petir di Malam Hari
"Harus terbagi, sehingga satu tempat harus tau kalau tempat ini mampu menampung berapa meter kubik," kata Eri, Jumat (26/8/2022).
Pernyataan Wali Kota Eri tersebut disampaikan setelah meninjau rencana pengerjaan saluran crossing di depan Mal Cito, saluran tengah Jalan Ahmad Yani di sisi selatan Taman Pelangi, pengerjaan saluran air di Jalan Ketintang Madya, pembuatan Bozem Jambangan (Kolam Renang Aquatic), pengerjaan rumah pompa Kebonsari Elveka, hingga rencana pengerjaan saluran air Jalan Ketintang.
"Jadi untuk menghilangkan banjir, yang posisinya ada di Injoko (Jalan Gayungsari Kebonsari) daerah Gayungsari, daerah Menanggal, itu aliran air tidak kami buang ke saluran Kebonagung," kata Eri.
Baca juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat
Dia menjelaskan ketika aliran air masuk ke kawasan Injoko maka aliran air dari kawasan Jalan Menanggal dan Gayungsari akan dialihkan ke saluran crossing yang berada di depan Mall Cito agar tidak membebani saluran Kebon Agung.
"Setelah itu di depan Cito ada crossing menuju ke arah Korem. Ada rumah pompa, melewati rel kereta api, sehingga itu yang kami buatkan saluran yang terkoneksi. Jadi nanti air yang dari Menanggal, Gayungsari, Injoko, tidak membebani yang ada di Kebon Agung," kata dia.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Baca juga: Pemkot Surabaya Rencanakan Bangun Rumah Pompa Air Baru pada 2025 Demi Atasi Banjir
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi