Optika.id - Langkah Anies Baswedan dalam pemilu presiden memang masih terbayang-bayang oleh calon lainnya. Oleh sebab itu, Partai Politik (Parpol) yang melirik dan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 nanti diharapkan segear mendeklarasikan koalisi. Hal ini penting dilakukan agar mengantisipasi adanya upaya menjegal Anies sebagai capres.
Saran itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto yang menanggapi adanya isu upaya penjegalan Anies menjadi capres 2024.
Baca juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
Adapun isu ini juga sudah didengar oleh dua parpol yang digadang-gadang mengusung Gubernur DKI Jakarta itu pada Pilpres mendatang, yakni Partai Demokrat dan PKS.
Upaya penjegalan Anies, menurut Satyo sangat mungkin terjadi karena mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dilengserkan Jokowi itu memiliki elektabilitas yang cukup stabil, bahkan cenderung terus meroket hingga menunjukkan sentiment positif.
"Dan yang paling mungkin upaya menjegalnya adalah Anies kehilangan 'tiket' nyapres karena tidak terpenuhinya PT 20 persen dari parpol pengusung," ujar Satyo, Selasa (30/8/2022).
Baca juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
Sehingga, upaya untuk mengantisipasi penjegalan tersebut menurut Satyo ialah parpol yang bakal meminang Anies Baswedan nantinya mesti segera melakukan deklarasi koalisi untuk menebar jala kekuatan politik agar tidak kalah suara atau hal administrative lainnya sebab Anies memiliki potensi.
"Untuk mengunci koalisi agar tidak 'digergaji' oleh calon kompetitor yang tidak yakin menang lawan Anies Baswedan di pilpres," kata Satyo.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi