Optika.id - Penghargaan yang diberikan International Rice Research Institute (IRRI) kepada Pemerintah Indonesia, kembali menyita perhatian publik. Bukan lagi soal nilai prestasinya, tetapi soal keaslian plakat yang diterima Presiden Joko Widodo dari Direktur Jenderal IRRI Jean Balie.
Adalah Ketua Komisi IV DPR RI Sudin yang mengungkapkan bahwa plakat itu bukan dari IRRI. Hal ini, disampaikan dia saat menggelar rapat kerja bersama Kementerian Pertanian.
Baca juga: Tak Hanya Pasal Penghinaan Presiden, Pasal Ini juga Dipermasalahkan Publik
"Berapa nilainya (pembuatan plakat)? Saya kasih tau nilainya Rp 8 juta, jadi plakat itu bukan dari IRRI (tapi) dari Kementerian Pertanian," kata Sudin dalam rapat, Rabu (31/8/2022).
Pernyataan Sudin ini pun disambut rasa heran Managing Director Political Economy and Policy Studies, Anthony Budiawan. Pasalnya, plakat penghargaan IRRI diberikan kepada Indonesia atas Sistem Pertanian-Pangan Tangguh dan Swasembada Beras Tahun 2019-2021 melalui Penggunaan Teknologi Inovasi Padi.
"Jadi, bagaimana harus mengartikannya: palsu atau asli? Semoga penghargaannya asli," cuit Anthony di akun Twitter pribadinya seperti dikutip Optika.id, Jumat (2/9/2022).
Pertanyaan itu, katanya, wajar ditanyakan. Dia menjabarkan data statistik bahwa pada 2019-2021 Indonesia masih melakukan impor beras atau belum swasembada.
Baca juga: Larang Ekspor Minyak Sawit Mentah, Pengusaha Global Kecam Indonesia
"Indonesia 2019-2021 masih impor beras masing-masing 444.508,8 ton, 356.286,2 ton dan 407.741,4 ton," terangnya.
"Apakah ini artinya swasembada? Kalau iya, maka, artinya, Indonesia sudah sejak 2004 swasembada, tapi penghargaannya baru sekarang?" tandasnya.
Reporter: Pahlevi
Baca juga: Anthony Budiawan: Indonesia di Ambang Kehancuran, Rezim Oligarki Kuasai Indonesia!
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi