Kenaikan Harga BBM, Demokrat: Pemerintah Tidak Memikirkan Kegiatan Ekonomi Yang Sedang Berjalan

Reporter : optikaid
OJI_1599

Optika.id - Anggota Komisi VII DPR Fraksi Partai Demokrat Sartono Hutomo memberikan kritikan keras kepada pemerintah yang memutuskan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Pertama, kata Sartono, terkait waktu pengumuman kenaikan harga BBM. 

Menurut Sartono, pemerintah tidak memikirkan kegiatan ekonomi yang sedang berjalan di akhir pekan.

Baca juga: Balas Dendam Manis, Demokrat Tak Sabar Lihat Wajah Moeldoko di Parlemen

Pemerintah seolah-olah tidak memikirkan kegiatan ekonomi yang sedang berjalan di akhir pekan ini. Biasanya kenaikan harga BBM dilakukan di pergantian hari untuk mempermudahkan adaptasi dari kenaikan harga. Ini di siang hari mendadak. Bayangkan rakyat kecil seperti angkot, supir truk dan lain-lain yang ditengah perjalanan harus menyesuaikan, ujar Sartono kepada wartawan, Sabtu (3/9/2022).

Kedua, Sartono mengatakan terkait kenaikan harga BBM itu sendiri. Dia mempertanyakan alasan pemerintah menaikkan harga BBM di tengah harga minyak dunia sedang mengalami penurunan.

Bukankah baru beberapa hari yang lalu Pemerintah menurunkan harga BBM seperti pertamax turbo sebagai imbas dari turunnya harga minyak dunia ke level US$ 80? Apabila tren-nya turun kembali bagaimana?, tandas dia.

Sartono menambahkan pemerintah seharusnya sadar bahwa kenaikan harga BBM akan berpengaruh signifikan terhadap daya beli masyarakat. Menurut dia, inflasi akan mengalami kenaikan dan juga harga bahan pangan akan kembali naik.

Baca juga: Demokrat ke Kabinet, Jokowi Wujudkan Mimpi SBY?

Kenaikan harga Pertalite dan Solar akan mempengaruhi masyarakat termasuk kelas menengah karena mereka akan mulai menahan belanjanya. Penahanan belanja masyarakat akan berimbas pada permintaan industri manufaktur yang berpotensi terpukul, serapan tenaga kerja terganggu hingga akhirnya target-target pemulihan ekonomi pemerintah tidak sesuai target, jelas dia.

Sartono menegaskan, Partai Demokrat bersama dengan rakyat dan sudah menyampaikan serta memperjuangkan aspirasi rakyat yaitu tidak menaikkan harga BBM. Menurut dia, jika suara aspirasi rakyat tidak didengarkan oleh pemerintah, maka rakyat akan sulit untuk sejahtera.

Kami akan terus mendorong pemerintah untuk meningkatkan kemampuan dalam penyaluran subsidi BBM agar semakin tepat sasaran dan meminimalkan kebocoran yang ada. Pemerintah tetap harus melakukan pekerjaan rumah, yaitu dengan mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi kepada pihak yang berhak. Kenaikan bukanlah solusi yang dikehendaki rakyat, pungkasnya.

Baca juga: Dirut Celios: Jika Prabowo-Gibran Menang, Utang RI Akan Naik Tinggi

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru