Ajak Masyarakat Turun ke Jalan, Blok Politik Pelajar: Naiknya BBM Semakin Mencekik Rakyat Miskin

Reporter : Seno
IMG-20220904-WA0042

Optika.id - Blok Politik Pelajar merespons keras kenaikan harga BBM bersubsidi. Mereka pun mengajak masyarakat turun ke jalan menyuarakan aspirasi. Diketahui harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dan Solar menjadi Rp 6.800 per liter.

"Kemarin pemerintah mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi, di tengah sulitnya lapangan pekerjaan, mahalnya biaya pendidikan dan naiknya berbagai bahan pangan serta masih merangkaknya ekonomi masyarakat setelah pandemi Covid-19, pemerintah dengan kejamnya mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi," kata Iqbal Ramadhan selaku Juru Bicara Blok Politik Pelajar pada Optika.id, Minggu (4/9/2022).

Baca juga: Tingkat Kepuasan Publik Menurun, PKS Soroti Hal ini ke Jokowi

Kenaikan BBM, kata Iqbal, menyebabkan naiknya harga bahan pokok yang menjadi kebutuhan primer masyarakat Indonesia. Naiknya BBM juga semakin mencekik rakyat miskin karena pengeluaran rumah tangga yang semakin membengkak. Dampak domino dari naiknya BBM bisa berimbas kepada seluruh lapisan masyarakat mulai naiknya harga pangan.

[caption id="attachment_39312" align="aligncenter" width="788"] Blok Politik Pelajar menggelar aksi tadi pagi. (Iqbal for Optika)[/caption]

"Kekejaman ini dipertontonkan secara jelas, karena rezim jokowi memilih untuk mengalihkan subsidi yang berdampak langsung terhadap masyarakat. Padahal, alih-alih mengurangi subsidi BBM, rezim bisa mengalihkan anggaran yang hasilnya kurang produktif apabila terus beralasan menyelamatkan ekonomi negara," tukasnya.

Anggaran Polisi Republik Indonesia (POLRI) misalnya, kata Iqbal, yang sudah terbukti digunakan untuk membiayai kehidupan lembaga yang berisi orang-orang seperti Ferdy Sambo. Tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) termasuk pembiayaan kalender, Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) yang tak bisa menyelesaikan masalah kebocoran data dan doxing, sampai anggaran terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selalu mengaku merugi.

Baca juga: Menilik Pemberian Subsidi 'Pereda Perih', Pasca Kenaikan Harga BBM

"Pertanyaan yang timbul adalah, apakah benar pengurangan subsidi BBM digunakan untuk meningkatkan perekonomian negara? janga-jangan anggaran tersebut dialihkan ke pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru, atau bahkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang biayanya membengkak," tandasnya.

"Maka dari itu, Kami Blok Politik Pelajar (BPP) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turun ke jalan menyampaikan aspirasi demi mengguncang pejabat yang hobi party. Tidak butuh lagi konsolidasi berlarut-larut, karena masalah dan dampaknya sudah terpampang jelas pada hajat kehidupan orang banyak. Hanya butuh hati nurani untuk merasa resah terhadap keputusan rezim hari ini. Kecup manja bau bensin," sindirnya.

Reporter: Pahlevi

Baca juga: Dosen UI Bocorkan Teori: Kalau Mau Demo, Pastikan Kekuasaan Jatuh

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru