Awalnya Bohongi Keluarga Korban, Ponpes Gontor Akui Santrinya Meninggal Akibat Kekerasan

Reporter : Jenik Mauliddina
IMG_20220906_104313

Optika.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor di Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), akhirnya buka suara terkait dugaan salah satu santrinya yang meninggal diduga akibat penganiayaan, pada 22 Agustus lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh Noor Syahid Juru Bicara (Jubir) Ponpes Modern Darussalam Gontor, dalam keterangannya melalui kanal Youtube gontor.tv, Senin, (5/9/2022) malam. Korban meninggal tersebut berinisial AM asal Palembang, Sumatera Selatan.

Baca juga: Kekerasan Tak Buat Anak Jadi Penurut dan Disiplin

Selain mengakui adanya tindak penganiayaan yang berujung pada meninggalnya korban, dalam kesempatan tersebut Noor Syahid juga mengucapkan permintaan maaf dan bela sungkawa kepada keluarga korban. Mereka juga menyesalkan adanya peristiwa tersebut.

Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari, lanjutnya.

Pihak ponpes juga meminta maaf, jika dalam pemulangan jenazah AM ke Sumatera Selatan, sempat mengalami ketidak jelasan dan ketidak terbukaan informasi mengenai penyebab kematiannya. Noor Sahid juga mengungkapkan, jika pihaknya telah menindaklanjuti/menghukum pihak yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.

Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing. Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini, ujarnya.

Noor Sahid juga menegaskan, jika pihaknya siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum, terkait peristiwa meninggalnya AM. Pihak pondok juga terus berkomunikasi secara intens dengan keluarga Almarhum Ananda AM untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik dan kemaslahatan bersama.

Sementara itu, Polres Ponorogo mengungkapkan, selain AM ada dua korban penganiayaan lain di Ponpes Modern Gontor yang saat ini sedang mendapatkan perawatan. Kepolisian saat ini sudah mengantongi identitas dari pelaku penganiayaan, namun belum disampaikan ke publik karena masih dalam tahap penyidikan dan pemeriksaan saksi-saksi.

Terduga pelaku dari kalangan dari santri juga. Untuk terduga pelaku nanti kita sampaikan lagi karena ini masih dalam proses penyidikan, tutur Catur, Senin malam, kepada awak media.

Baca juga: Relasi Kuasa Dibalik Anak Pejabat yang Doyan Kekerasan

Sebelumnya, Soimah, seorang ibu asal Palembang, Sumatera Selatan, mengadu ke Hotman Paris saat pengacara kondang tersebut datang ke Palembang.

Melalui video yang diunggah di Instagram Hotman Paris, sambil menangis, Soimah menceritakan bahwa anaknya berinisial AM, tewas di Pondok Pesantren Pondok Modern Darussalam Gontor 1, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Soimah mengatakan, awalnya mendapat kabar dari ponpes bahwa anaknya meninggal karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Namun, Soimah mendapatkan laporan dari Wali Santri lain yang menyebutkan bahwa AM bukan meninggal karena kelelahan. Pihak keluarga akhirnya meminta peti jenazah AM dibuka.

Keluarga melihat kondisi korban bukanlah meninggal akibat kelelahan, tetapi diduga akibat kekerasan.

Baca juga: Mengatasi Kekerasan Tanpa Kekerasan, Bagaimana Caranya?

Setelah didesak, pihak Gontor 1 yang mengantarkan jenazah AM, mengakui bahwa AM menjadi korban kekerasan.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru