PKS dan Demokrat Sepakat Tolak Kenaikan Harga BBM

Reporter : Denny Setiawan
images - 2022-09-02T123521.993

Optika.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat sepakat menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan meminta pemerintah membatalkan kebijakan tersebut.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Mulyanto menilai kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tidak akan menyelesaikan masalah utama tata niaga BBM bersubsidi.

Baca juga: Warga Jakarta Menyatakan Siap Tinggalkan PKS Usai Tak Jadi Dukung Anies

Menurutnya, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi adalah solusi tambal sulam yang hanya memberatkan masyarakat kecil.

"Dengan mengambil opsi menaikkan harga BBM bersubsidi, seolah pemerintah membiarkan problem akut ketidaktepat sasaran penggunaan BBM bersubsidi. Artinya, pengguna mobil mewah tetap saja dapat menikmati BBM bersubsidi baik Solar maupun Pertalite," terang Mulyanto, Selasa (6/9/2022).

Mulyanto menambahkan, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi pada dasarnya tidak punya efek terhadap pengendalian volume BBM.  Bahkan dengan kembali naiknya harga BBM jenis Pertamax, maka diperkirakan migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite akan bertambah.

"Yang terbayang justru adalah efek sampingnya, berupa kenaikan harga transportasi, harga barang-barang dan lonjakan tingkat inflasi, terutama di sektor makanan yang berujung pada peningkatan jumlah masyarakat miskin," imbuhnya.

Mulyanto mengaku tanda-tanda ke arah itu mulai terlihat dari tuntutan yang disampaikan berbagai komponen masyarakat dalam menyikapi kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi di atas.

Mulyanto mengatakan PKS sendiri terus memonitor aspirasi masyarkat yang berkembang untuk mengkonsolidasikan diri bagi langkah-langkah politik ke depan.

"Kita terus berkomunikasi dengan berbagai komponen masyarakat dan bangsa untuk merumuskan langkah-langkah politik yang tepat," tegasnya.

Baca juga: PKS Ungkap Alasan Pilih Suswono Jadi Cawagub RK di Pilgub Jakarta

Sementara itu, Partai Demokrat juga menyayangkan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Partai ini menilai pemerintah masih belum optimal untuk melakukan upaya penghematan BBM.

Tidak ada upaya penghematan yang dilakukan pemerintah. Anggaran digelontorkan untuk pembangunan proyek pencitraan," tegas Jurubicara DPP Partai Demokat, Herzaky Mahendra Putra dalam keteranganya, Selasa (6/9/2022).

Lebih dari itu kata Herzaky, kenaikan harga BBM tersebut berdampak pada kenaikan harga lainnya, termasuk bahan pokok. Sehingga dapat membuat kehidupan masyarakat jauh lebih sulit. Untuk itu, pihaknya menolak kebijakan pemerintah menaikan harga BBM.

Selain itu, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat ini juga menyesalkan sikap pemerintah yang menaikkan harga BBM di saat minyak dunia sedang turun. Padahal, pemerintah selalu menggambar-gemborkan bahwa harga minyak disesuaikan ke mekanisme pasar.

Baca juga: Survei SMRC: Pemilih PKB, NasDem dan PKS Pilih Anies Jika Bersanding dengan RK

Ketika harga minyak dunia turun, harga BBM di Indonesia tidak turun. Lalu, uangnya sekarang ke mana?," tegasnya.

Reporter: Denny Setiawan

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru