Optika.id - Dampak Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diperkirakan akan berpengaruh pada tarif Trans Jatim. Meski bigutu, Pemprov Jatim masih menunggu kajian Dinas Perhubungan (Dishub) apakah ada penyesuaian tarif baru atau tidak
Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, Bus Trans Jatim disiapkan sebagai alternatif angkutan massal. Besaran tarif juga sangat terjangkau, yakni Rp2.500 untuk santri dan pelajar serta Rp5.000 untuk masyarakat umum.
Baca juga: Peresmian Bus Trans Jatim Koridor V Ditargetkan Akhir September
"Masalah apakah ada penyesuaian harga, kita tunggu perhitungan dari Dishub," kata Emil disela-sela kegiatan DPD Partai Demokrat Jatim, Selasa (6/9/2022).
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Jatim, dr Agung Mulyono menambahkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dishub Jatim terkait dampak kenaikan harga BBM terhadap angkutan umum, termasuk Bus Trans Jatim. Dia berharap dampak kenaikan itu tidak terlalu besar, sehingga merugikan rakyat.
"Mudah-mudahan, dampaknya (kenaikan harga BBM) tidak terlalu tinggi. Kalaupun ada kenaikan tarif, harus yang wajar," ujarnya.
Baca juga: Harga BBM Pertamina Resmi Turun per Hari Ini, Pertamax Jadi Rp12.950
Diketahui, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu meluncurkan bus Trans Jatim. Bus tersebut melayani rute koridor I yaitu Sidoarjo-Surabaya-Gresik dengan 22 armada bus.
Armada bus Trans Jatim berjumlah 22 unit. Sebanyak 20 di antaranya dioperasikan. Sedangkan 2 bus menjadi cadangan.
Untuk membantu operasonal bus ini, Dishub Jatim menyediakan 32 halte, masing-masing dari Sidoarjo-Surabaya-Gresik, sebanyak 15 halte. Sedangkan dari Gresik-Surabaya-Sidoarjo, sebanyak 17 halte.
Baca juga: Per 1 November 2023, Harga BBM Resmi Turun!
Rute bus ini dari Terminal Porong, Terminal Pasar Larangan, kemudian masuk Tol Sidoarjo, Terminal Purabaya, masuk Tol Romokalisari, lalu masuk Gresik di Terminal Bunder.
Editor : Pahlevi