[caption id="attachment_19035" align="aligncenter" width="150"] Oleh: Ruby Kay[/caption]
Optika.id - Ahamdulillah, bersyukur ada anak kyai NU yang punya ghirah. Respect buat ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra, ia telah merespon cuitan Kuntadhi. Baginya sederhana, si buzzerp mesti meminta maaf dengan ummat Islam.
Baca juga: Persidangan Sambo dan Misteri Pembunuhan 6 Orang Laskar FPI di KM 50
Jangan biarkan Islam terus menerus dilecehkan oleh para begundal media sosial. Cuitan Kuntadhi tak cuma menghina ning Imaz secara personal dengan mengata-ngatainya "t*lol tingkat kadal" dan "hidup kok cuma mimpi selangkangan". Lebih dari itu, kuntadhi secara eksplisit telah melecehkan surat Ali Imran ayat 14.
Jika melihat video ceramah ning Imaz secara utuh, ia tengah menjelaskan kepada para pemirsa tentang kandungan surat Ali Imran ayat 14 merujuk pada tafsir dari Ibnu Katsir.
Ummat Islam diseluruh dunia sendiri selama ini mengakui literasi dari Ibnu Katsir sebagai referensi yang tergolong mu'tabarah (diakui keahliannya).
Imam Ibnu Katsir (701-774 H) merupakan pakar tafsir asal Kota Damaskus, Suriah. Dalam kitab tafsirnya yang berjudul Tafsirul Qur'anil 'Azhim, beliau menjelaskan kandungan surat Ali Imran ayat 14:
Artinya:
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada hal-hal yang diinginkan, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah tempat kembali yang baik (surga).
Nah, ning Imaz sendiri dalam ceramah itu sama sekali gak menghina ajaran agama lain, gak mengolok-olok politisi manapun. Ia fokus menjabarkan tafsir Al Qur'an merujuk pada literasi imam Ibnu Katsir.
Baca juga: Langkah Anies di Antara Politisi Tua
"....Jadi sebetulnya orientasi kenikmatan tertinggi bagi laki-laki adalah perempuan. Makanya hadiahnya di surga nanti adalah bidadari. Tapi kalau perempuan tidak. Perempuan di surga nanti, kenikmatan tertingginya bukan laki-laki. Makanya tidak ada bidadara. Perempuan itu menyukai perhiasan, hal-hal yang indah. Karena dia sendiri perhiasan dan dia juga menyukai perhiasan".
Begitulah penjelasan Ning Imaz dalam video yang beredar di internet. Sama sekali tak ada yang salah, karena 100% ummat muslim memang berpendapat demikian tentang nikmat di surga.
Ujug-ujug si buzzerp Kuntadhi mencuit meme yang menghina ning Imaz disertai caption "jadi bidadari itu bukan perempuan?"
Caption itulah yang bisa membuat si kuntadhi dipenjara dengan delik penghinaan terhadap ajaran agama. Gue yakin 100% saat mengunggah cuitan itu, ia sambil tertawa terbahak-bahak. Kuntadhi dengan gampangnya melecehkan tafsir Al Qur'an surat Ali Imran ayat 14.
Gerombolan buzzerp ini sedari dulu memang suka mentertawakan ayat-ayat dalam Al Qur'an yang menjelaskan tentang bidadari surga. Silahkan cari sendiri di internet, bertebaran cuitan Denny Siregar, Eko Kuntadhi, Permadi Arya yang mengolok-olok bidadari surga. Al Qur'an dimata para buzzerp menjadi hina, seperti mengajarkan urusan selangkangan semata
Baca juga: Aisyah dan Pernikahan Zaman Dahulu
Wahai kaum nahdliyin, kali ini bersatulah untuk mengganyang para buzzerp jahanam yang telah sering melecehkan Al Qur'an. Gue ini Muhammadiyah, tapi dipenghujung malam sering menyimak tausyiah dari kyai-kyai NU yang menyejukkan kalbu.
Prilaku buzzerp tak bisa ditolerir terus-terusan. Seret mereka kemeja hijau untuk mendapat hukuman. Jika seorang Roy Suryo bisa dijerat dengan pasal penghinaan agama karena mengunggah meme patung Buddha di borobudur yang wajahnya diganti dengan wajah Jokowi, sudah sepatutnya Eko Kuntadhi ini juga dijebloskan kedalam bui.
Secara personal gue akan memaafkan Kuntadhi jika ia telah menjalani proses hukum. Tak ada ampun bagi orang-orang yang telah melecehkan simbol dan ritus peribadatan agama apapun!
Editor : Pahlevi