Optika.id - Komisi X DPR menyetujui alokasi anggaran atau pagu definitif Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebesar Rp 80,22 triliun.
Pada rapat Penyesuaian RKA-K/L Tahun 2023 via Youtube Komisi X DPR RI, Senin (26/9/2022), Komisi X DPR RI membahas tentang penyesuaian dana berdasarkan program prioritas. Anggota Komisi X, Abdul Fikri Haqih menyampaikan, tidak ada perubahan dalam alokasi anggaran. Namun terdapat beberapa penyesuaian.
Baca juga: Merdeka Mengajar Bakal Diberhentikan Anies, Ada Masalah Apa?
"Ditandatangani Rincian Anggaran Belanja Kementerian Lembaga APBN tahun 2023 Kemdikbudristek RAPBNnya Rp 80,221 T kesepakatannya di APBN jadi Rp 80,221 T," ujar Bramantyo Suwondo anggota DPR RI.
Berdasarkan program, Pendidikan Tinggi mendapatkan alokasi terbesar dari pagu anggaran tersebut senilai Rp 31,5 triliun. Kemudian disusul program dukungan manajemen sebesar Rp 19,8 triliun.
Setelah mendapat penyesuaian, berikut beberapa anggaran Kemendikbudristek pada bidang Perguruan Tinggi yang disesuaikan oleh Badan Anggaran DPR RI.
1. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Target: 60.847 orang/800 lembaga
Anggaran: Rp 593,63 miliar dari sebelumnya Rp 1.011 miliar
2. BOPTN Penelitian (Termasuk Competitive Fund dan Matching Fund)
Target: 1300 produk/385 lembaga/75 purwarupa/500 kekayaan intelektual
Anggaran: Rp 1.800,00 miliar
3. BOPTN Non Penelitian (termasuk Revitalisasi LPTK)
Target: 164 lembaga dari sebelumnya 159 lembaga
Anggaran: Rp 4.059,50 miliar
Baca juga: Kemendikbud Buka Rekrutmen Penerjemah Semua Lulusan Bisa Daftar
4. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
a. Upskilling dan Reskilling Guru dan Kepala Sekolah Kejuruan, Dosen, dan Instruktur Kursus (Termasuk Pelatihan Kurikulum Guru Kejuruan)
Target 13.378 orang dari sebelumnya 40.293 orang
Anggaran: Rp 278,04 miliar dari sebelumnya Rp 328,04 miliar
b. Revitalisasi Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi Vokasi
Target: 8 Perguruan Tinggi Vokasi dari 28 paket
Anggaran: Rp 711,03 miliar
Baca juga: Tantangan yang Besar yang Akan Dihadapi Guru di Masa Depan
Abdul menambahkan, jika Kemendikbudristek kurang menuliskan target PIP. Mengacu Buku III Himpunan RKA K/L halaman 59, masih kurang 3,6 juta penerima PIP dari yang dituliskan dalam rencana anggaran Kemendikbudristek.
"Masih terdapat kekurangan sarana/target PIP sejumlah 3,6 juta siswa dari jumlah 17,9 juta siswa sebagaimana tercantum dalam Buku III Himpunan RKA K/L halaman 59 membutuhkan penjelasan komprehensif," tutur anggota Komisi X DPR RI itu.
Adapun Mendikbudristek Nadiem Makarim menyampaikan porsi kementerian untuk tahun anggaran 2023 hanya sebesar 13 persen dari anggaran pendidikan Rp 612,2 triliun pada RAPBN 2023.
"Kami akan mengusulkan kembali tambahan anggaran sebesar Rp 10,15 triliun untuk program KIP Kuliah, PIP SD, SMA, dan SMK, revitalisasi Candi Muaro Jambi, Museum NAsional, Vokasi, Program Sekolah Penggerak, Guru Penggerak, dan lainnya," ujarnya.
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi