Optika.id-Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Jawa Timur, mengambil alih pengelolaan Terminal Kawasan Wisata Religi (KWR) Sunan Ampel sehingga secara otomatis ada peningkatan tarif retribusi yang berbeda dengan sebelumnya.
Pjs Kepala Terminal KWR Sunan Ampel Dishub Kota Surabaya Riza Adha di Surabaya, mengatakan, selama ini, Terminal di Kawasan wisata religi Sunan Ampel segera dikelola Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya.
Baca juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat
"Jadi nantinya setiap peraturan, retribusi dan lain-lain itu akan menyesuaikan dengan aturan Pemkot Surabaya. Jadi, Perwali No 52 Tahun 2019 akan diterapkan di sini," kata Riza, Kamis (6/10/2022).
Menurut dia, Dishub Surabaya telah menggelar sosialisasi terkait pengelolaan Terminal KWR Sunan Ampel kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan religi Sunan Ampel.
Riza mengatakan, ketika pengelolaan Terminal KWR dialihkan ke Dishub, maka secara otomatis ada peningkatan tarif retribusi yang berbeda dengan sebelumnya.
"Makanya kami lakukan sosialisasi terkait penyesuaian tersebut dan juga kami tingkatkan sistem pelayanan di sini mulai dari kebersihan, pelayanan toilet dan lain-lain," kata Riza.
Selama sosialisasi, PKL yang hadir dalam giat sosialisasi juga menginginkan adanya peningkatan kebersihan di lingkungan Terminal KWR Sunan Ampel. Untuk itu, ia memastikan, keinginan para PKL itu akan ditindaklanjuti.
"Kami akan tingkatkan pelayanannya. Kenaikan retribusi itu akan berbarengan dengan peningkatan pelayanan," ujar Riza.
Selain itu, Riza juga mengatakan, saat ini terdapat sejumlah stan baru yang dibangun di Terminal Kawasan Religi Sunan Ampel. Selain dapat berfungsi untuk meneduh ketika hujan turun, stan itu juga bisa digunakan pengunjung sebagai tempat istirahat.
Baca juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya
"Stan baru itu kami bangun fungsinya adalah untuk tempat istirahat pengemudi maupun peziarah. Apalagi ini menghadapi musim penghujan. Kami kasih tempat supaya bisa isi baterai (handphone), bisa ngeleset (berbaring), istirahat di situ," ujar dia.
Untuk menjaga keamanan pengunjung yang tengah beristirahat di sana, maka stan-stan tersebut sengaja dibuat sekat. Menurut Riza, hal itu dilakukan supaya dapat meminimalisir potensi tindak kriminalitas pencurian.
"Makanya kami sekat seperti itu. Supaya dapat meminimalisir tingkat kejahatan. Karena kalau kami bikin terbuka, nanti takutnya campur dengan yang lain, sehingga keamanan dan kenyamanan kurang," kata dia.
Riza menyatakan, keberadaan tempat atau fasilitas untuk beristirahat di Terminal KWR Sunan Ampel diharapkannya dapat digunakan dengan baik oleh para pengunjung. "Kalau ada teman-teman yang beli di warung, bisa dimakan di situ sebagai tempat makan, tempat istirahat atau menunggu waktu Salat," kata Riza.
Dia juga berharap, ke depan pihaknya dapat terus menjalin sinergi dengan PKL Terminal KWR Sunan Ampel. Baginya, pelayanan PKL kepada para pengunjung yang datang juga akan berimbas terhadap kenyamanan di Terminal KWR Sunan Ampel.
Baca juga: Pilwali Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Akan Melawan Kotak Kosong?
"Ini supaya peningkatan pelayanan dan sistem yang ada di kawasan ini semakin baik, semakin bagus, kita tingkatkan. Kita sesuaikan tarifnya, juga kita tingkatkan pelayanannya. Karena semua itu adalah demi kenyamanan, keamanan dan keramahan dari KWR Ampel," kata dia.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi