Skenario Duet Ganjar-Airlangga, LSI Denny JA Sebut PDIP Akan Gabung KIB

Reporter : Seno
images - 2022-10-10T213356.251

Optika.id - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan sejumlah skenario dibalik duet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang unggul. Skenario itu meliputi PDI Perjuangan yang akan bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hingga Puan Maharani akan menjadi ketua umum PDIP, jika PDIP mengusung Ganjar sebagai capres (calon presiden) 2024.

Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfarabi menyebut duet Ganjar-Airlangga akan terjadi jika PDIP akan bergabung ke KIB. PDIP akan tetap mempertahankan kekuatannya jika mengusung tokoh sebagai capres, bukan cawapres. Di antara Ganjar dan Puan, tokoh yang paling kuat jadi cawapres adalah Ganjar.

Baca juga: Klaim Punya 469 Suara, Bahlil Resmi Daftar Jadi Ketum Golkar!

"Memang pasangan ini hanya akan terjadi jika memang terjadi koalisi resmi antara PDIP dan KIB. Kita tahu di situ ada Golkar, PAN, PPP. Kalau terjadi koalisi resmi PDIP dengan ketiga partai ini, maka paslon ini akan terwujud. Capres dari PDIP Ganjar Pranowo dan cawapres KIB adalah Airlangga," kata Adjie dalam konferensi virtual, Senin (10/10/2022).

Adjie menilai duet akan menjadi lemah jika PDIP mengusung Puan sebagai capres. Sebab, elektabilitas Puan dan Airlangga dinilai sama-sama tidak kuat.

"Maka sulit kita bayangkan kalau capresnya Mbak Puan, cawapresnya Airlangga. Itu lebih sulit terjadi karena saat ini riilnya kedua tokoh ini, baik Mbak Puan maupun Pak Airlangga, bukan dua tokoh secara elektabilitas cukup kuat dibanding tiga tokoh yang dominan, yaitu Ganjar, Anies, dan Prabowo. Maka kalau koalisi ini terjadi, maka paling mungkin capres dari PDIP Ganjar, cawapres dari Golkar Airlangga," katanya.

"Efek PDIP akan lebih tinggi jika PDIP punya capres dibanding jika PDIP punya cawapres, itulah paket Ganjar-Airlangga Hartarto lebih baik dibanding paket Prabowo-Puan," imbuhnya.

Adjie mengungkapkan, jika benar PDIP akan mengusung Ganjar, Puan akan menjabat ketua umum partai. PDIP akan tetap menjadi partai yang kuat posisinya karena lagi-lagi kadernya kembali jadi presiden sehingga posisi Ketua DPR RI kembali didapat.

"Jika kemudian terjadi PDIP berkoalisi dengan KIB, maka skenario terbaik pasca-2024, seandainya pasangan Ganjar-Airlangga terpilih, maka PDIP bisa lebih powerful, Ganjar akan jadi presiden, kemudian ketua DPR bisa lagi dijabat oleh PDIP lagi, sehingga skenarionya adalah Ganjar presiden, Puan bisa jadi ketum partai sekaligus ketua DPR," ucapnya.

Adjie lantas membeberkan tiga skenario yang bisa membuat duet Ganjar-Airlangga tidak tercapai. Pertama, jika elektabilitas Puan menanjak menjelang pemilu dan jika elektabilitas Airlangga naik.

Baca juga: Pengamat Sebut Mundurnya Airlangga Karena Kasus Hukum Sudah By Design

"Skenario pertama adalah menjelang pilpres yaitu September 2023, elektabilitas Puan melejit melampaui Ganjar, maka bisa saja secara resmi PDIP capreskan Puan, atau menjelang Pilpres 2024 elektabilitas Airlangga melejit melampaui Ganjar sehingga secara resmi KIB usung Airlangga presiden," ujarnya.

Skenario kedua, jika elektabilitas Prabowo atau Anies melejit, menurut Adjie, Airlangga bisa saja menjadi cawapres pendamping Prabowo ataupun Anies.

"Skenario kedua elektabilitas Prabowo dan Anies bisa melejit dan menjadi pilihan capres bagi Airlangga," ucapnya.

Kemudian, skenario ketiga, kata Adjie, jika Ganjar menemukan cawapres yang lebih meyakinkan dibanding Airlangga.

"Skenario ketiga, ketika Ganjar bisa menemukan cawapres lain di luar Airlangga, yang punya tiket capres untuk maju. Nama itu bisa memastikan bahwa Ganjar bisa maju dengan cawapres tersebut dengan partai yang juga siap bertarung dengan tiket yang cukup maka skenario Ganjar-Airlangga bisa bubar," katanya.

Baca juga: Idrus: Bahlil Tak Mungkin Jadi Plt, Tapi Bisa Jadi Ketum!

Diketahui, survei ini berdasarkan jajak pendapat yang dikumpulkan pada 11-20 September 2022 dengan total 1.200 responden. Metode yang digunakan dalam survei ini adalah multistage random sampling dengan wawancara tatap muka dengan kuesioner. Margin of error survei ini sekitar 2,9 persen.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru