Muhadjir Paparkan 3 Fokus Pemerintah di Bidang Kesejahteraan Rakyat

Reporter : Uswatun Hasanah
60cab97441311

Optika.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengungkapkan jika saat ini ada tiga fokus pemerintah dalam bidang kesejahteraan rakyat.

Mulai dari penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, dan revitalisasi pendidikan vokasi, untuk mendorong pembangunan manusia di Indonesia, papar Muhadjir dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: Muhadjir Effendy Sebut Pratikno akan Gantikan Dia Jadi Menko PMK

Muhadjir memaparkan dalam permasalahan stunting, dirinya berharap pemerintah pusat serta daerah bisa berkoordinasi untuk mengalokasikan anggaran penanganan stunting yang masuk dalam anggaran dana desa.

Hal tersebut dilakukan sebab menurutnya kepala desa lebih tahu persis kondisi serta jumlah ibu hamil dan bayi di bawah umur dua tahun di wilayahnya.

Saya minta kepala desa baik pak kades maupun bu kades harus tahu persis berapa jumlahnya, dan mereka harus diberikan asupan gizi yang memadai sesuai petunjuk yang sudah dibuat oleh kementerian kesehatan maupun oleh pemerintah daerah setempat, ujar Muhadjir.

Berikutnya, terkait penanganan kemiskinan ekstrem, Muhadjir menjelaskan jika saat ini pemerintah mulai melakukan berbagai pendataan pada keluarga yang termasuk ke dalam miskin ekstrem. Hal tersebut diperlukan agar program bantuan pemerintah bisa tepat sasaran dengan data tersebut.

Pendataan tersebut akan diinput ke dalam data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Ia berharap, melalui program tersebut kemiskinan ekstrem di sejumlah daerah bisa teratasi.

Di sisi lain, dengan data dari nama dan alamat, serta data per desa, Muhadjir berharap agar tak ada lagi anggaran dana desa yang meleset serta di luar sasaran.

Baca juga: Muhadjir Effendy: Muhammadiyah Tak Grusa-Grusu Kelola Tambang

Kemudian, Muhadjir menyoroti terkait dengan pendidikan vokasi. Dirinya mendorong agar pemerintah mempercepat proses revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia.

Menurutnya, pendidikan dan pelatihan vokasi perlu diperbanyak karena dapat menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja di dunia kerja.

Dirinya juga menyarankan agar pihak industri bisa melakukan resources sharing. Baik dalam sumber daya manusia (SDM) ataupun hal-hal teknologi dan informasi. Ini dilakukan untuk menyiapkan angkatan kerja dan imbas bonus demografi yang mumpuni guna menyongsong era Revolusi Industri 4.0.

Revitalisasi pendidikan vokasi sejalan dengan bonus demografi yang akan dihadapi, Karena itu, kita tidak ada pilihan lain lagi selain kita memanfaatkan bonus demografi ini dengan sebaik mungkin demi mewujudkan Indonesia emas 2045, lanjut Muhadjir.

Baca juga: Muhadjir Effendy Resmi Jadi Pengelola Tambang, Ditunjuk Muhammadiyah

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru