Optika.id - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau agar orang tua waspada pada beberapa gejala gagal ginjal akut Misterius Yang Belum Diketahui Penyebabnya. Menurut laporan IDAI per 10 Oktober 2022, ada 131 kasus gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) pada anak yang dilaporkan 14 cabang IDAI di seluruh Indonesia.
Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI, dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengungkapkan bahwa sejak bulan Agustus 2022, sejumlah rumah sakit mendapat laporan lonjakan kasus gagal ginjal akut pada anak.
Baca juga: Polisi Tetapkan Status Tersangka Kepada Lima Perusahaan Kasus Gagal Ginjal Akut
"Kami menerjemahkan sebagai gagal ginjal akut, karena kondisi ini memang suatu interval yang lebar antara orang yang mengalami gangguan ringan sampai berat," ungkap dr Eka.
Para dokter menyebutnya sebagai kasus an-origin seperti hepatitis. Sebab, menurut dr Eka, acute kidney injury atau gagal ginjal akut adalah kondisi yang pasti ada penyebab yang biasanya timbul pada anak-anak ini.
Lantas, apa saja gejala gagal ginjal akut pada anak yang harus diwaspadai?
Dr Eka mengungkapkan bahwa sebagian besar anak-anak yang datang dengan kondisi gagal ginjal akut ini mengeluhkan buang air kecil yang sangat sedikit.
Bahkan, beberapa anak tidak buang air kecil atau kencing sama sekali. Gejala ini, kata dr Eka, yang sangat perlu diwaspadai oleh orangtua.
Namun, ada beberapa gejala gagal ginjal akut lain yang bisa diwaspadai, di antaranya sebagai berikut.
Baca juga: Menkes Ikuti Anjuran BPOM Soal Larangan 73 Obat Sirup
- Batuk
- Pilek
- Diare
- Muntah
Baca juga: BPOM Temukan 6.001 Obat Berisiko Rusak Ginjal di E-Commerce Indonesia
- Kencing sedikit atau sama sekali tidak buang air kecil.
Hampir semua anak yang datang ke rumah sakit, dengan keluhan hampir tidak ada urine atau buang air kecil, bahkan ada yang sama sekali tidak mengeluarkan air kencing.
"Dalam 3 hari sampai 5 hari mendadak tidak ada urine, tidak bisa buang air kecil. Jika anak mengalami kondisi tersebut (gejala diduga gagal ginjal akut misterius dengan tidak buang air kecil), maka harus segera diperiksakan ke rumah sakit," imbau dr Eka.
Editor : Pahlevi