Optika.id-Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Kota Pahlawan, Jawa Timur, melibatkan peran serta dari perguruan tinggi negeri dan swasta.
"Pemerintah tidak akan pernah bisa menyelesaikan permasalahan kemiskinan dan pengangguran kalau tidak bersinergi dengan perguruan tinggi," kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu (22/10/2022).
Baca juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat
Cak Eri panggilan lekatnya mengatakan gagasan ide terkait pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya merupakan hasil diskusi bersama para rektor dan profesor dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Pahlawan.
Cak Eri mengatakan, pihaknya mendapat undangan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) RI untuk menandatangani komitmen bersama dalam meluncurkan Reformasi Birokrasi Tematik Penanggulangan Kemiskinan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (22/10).
Melalui undang Kementerian PANRB dengan capaian yang dilakukan Surabaya, serta dengan didampingi oleh perguruan tinggi mampu merubah reformasi birokrasi untuk menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya.
"Surabaya dijadikan contoh oleh daerah-daerah lainnya karena reformasi birokrasi yang dilakukan Pemkot Surabaya dalam mengentaskan kemiskinan," ujar dia.
Sebab, lanjut dia, dalam proses pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya telah melibatkan semua pihak mulai unsur perguruan tinggi hingga seluruh pihak lainnya.
Salah satu aktualisasi program pengentasan kemiskinan dan pengangguran yang dilakukan Pemkot Surabaya adalah melalui Program Padat Karya dengan melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mengelola aset pemkot untuk memperoleh tambahan penghasilan.
Baca juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya
"Insya Allah anggaran pemkot sebesar Rp3 triliun (tahun 2023) akan digunakan untuk dikerjakan oleh masyarakat Surabaya melalui UMKM dan koperasi. Contoh, kami telah melakukan pelatihan kepada MBR untuk pembuatan paving yang didampingi oleh Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan ITS, kini warga bisa mendapat penghasilan sebesar Rp5 juta - Rp6 juta," kata dia.
Tak hanya itu saja, lanjut dia, dalam pengembangan kawasan wisata di Kota Pahlawan, seperti Tunjungan Romansa, Wisata Air Kalimas dan Kya-Kya, Pemkot Surabaya juga terus berkomitmen mempercepat pemulihan ekonomi melalui UMKM dan melibatkan MBR untuk mengelola kawasan wisata sebagai upaya mengentas kemiskinan dan pengangguran.
"Terbaru, kami membuka Adventure Land Romokalisari dengan wahana jet ski, perahu, kano, dan ATV. Saya latih 100 MBR untuk mengelola kawasan tersebut. Bahkan pedagang disana bisa tembus omzet mencapai Rp7 juta pada akhir pekan. Semua hasil kami berikan kepada warga, di sinilah pemerintah hadir untuk menjadi fasilitator," kata dia.
Tidak hanya itu, Cak Eri juga juga memaparkan capaian pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya kepada para peserta Professor Summit IV Institut Sepuluh Nopember (ITS) dari Majelis Dewan Guru Besar se-Indonesia di Gedung Sawunggaling Kota Surabaya, Jumat (21/10/2022) malam.
Baca juga: Pilwali Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Akan Melawan Kotak Kosong?
"Saya menyampaikan terima kasih kepada para peserta Professor Summit IV dan perguruan tinggi lainnya atas pendampingan dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Kota Pahlawan," kata dia.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi