Optika.id - Hoarding Disorder kondisi ketika seseorang berperilaku suka menimbun barang yang tidak berharga. Keinginan menimbun barang itu tak terkendali, sehingga jumlahnya sangat banyak.
Menurut National Alliance on Mental Illness (N AMI) Massachusetts, pada Minggu (30/10/2022) setidaknya 5 persen dari populasi dunia menunjukkan gejala hoarding disorder. Mengutip Psychiatry, orang dewasa antara usia 55 tahun hingga 94 tahun tiga kali lebih memungkinkan mengalami hoarding disorder. Itu dibandingkan orang dewasa usia 34 tahun hingga 44 tahun.
Baca juga: Hati-Hati Terjebak Umpan Orang Narsis Akut
Entah itu barang yang memiliki nilai sedikit maupun tidak ada nilainya sama sekali. Penimbunan ini bisa dianggap sebagai masalah yang signifikan jika, jumlah kekacauan mengganggu kehidupan sehari-hari, misalnya orang tersebut tidak dapat menggunakan dapur atau kamar mandi dan tidak dapat mengakses kamar.
Perilaku ini akan berdampak negatif pada kualitas hidup atau keluarganya misalnya, mereka akan menjadi kesal jika seseorang mencoba membersihkan kekacauan tersebut.
Hoarding disorder dapat sulit diobati. Hal ini karena banyak penderitanya tidak menyadari bahwa perilakunya bermasalah. Namun, perawatan yang tepat bisa membantu penderita hoarding disorder memperbaiki kualitas hidup.
Penyebab Hoarding Disorder
Penyebab hoarding disorder belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, yaitu:
- Mengalami gangguan mental, seperti depresi, dan gangguan obsesif kompulsif (OCD)
- Dibesarkan dalam keluarga yang tidak mengajari cara memilah barang
- Memiliki keluarga yang menderita hoarding disorder
- Pernah ditinggalkan oleh orang yang dicintai
- Kehilangan harta benda akibat kebakaran
Gejala Hoarding Disorder
Mencari dan menyimpan barang dalam jumlah berlebihan merupakan gejala awal hoarding disorder. Gejala ini biasanya muncul pertama kali di masa remaja atau awal usia dewasa.
Selain gejala di atas, penderita hoarding disorder juga menunjukkan tanda dan gejala berikut:
- Sulit untuk membuang barang-barang yang tidak diperlukan
- Merasa cemas ketika hendak membuang barang yang tidak diperlukan
- Sulit dalam mengambil keputusan
- Mencari benda lain dari luar rumah agar bisa ditimbun
- Merasa cemas atau tertekan saat benda miliknya disentuh orang lain
- Menyimpan barang sampai mengganggu fungsi ruangan di rumah
- Melarang orang lain membersihkan rumahnya
- Menjauhkan diri dari keluarga dan teman
Reporter: Mei Nurkholifah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi