Optika.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut nilai jual objek pajak (NJOP) dan pajak bumi dan bangunan (PBB) di DKI Jakarta pernah naik 5 kali lipat atau 500 persen sebelum dirinya menjabat.
"Kota Jakarta itu kota yang harga tanahnya naik terus, PPB naik terus, NJOP naik terus. Saya sejak mulai masuk Jakarta tidak pernah NJOP jadi pembicaraan publik, padahal NJOP kita naiknya luar biasa. Pernah NJOP Jakarta naiknya 500%, PBB naik 5 kali lipat," kata Anies di kantor DPW NasDem Sumatera Utara, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Intip Hangatnya Pertemuan Anies, Pramono, dan Rano di Lebak Bulus
Anies mengatakan kondisi tersebut bisa memaksa orang-orang kelas ekonomi bawah keluar dari Jakarta. Dia menyebut menaikan NJOP dan PBB jgua salah satu cara untuk mengosongkan Jakarta dari mereka yang tidak punya.
"Apa artinya? Eh yang sosial ekonomi di bawah siap-siap keluar dari kota ini. Kota ini akan diisi oleh mereka yang ada di atas. Itu kebijakan PBB adalah cara sopan untuk mengosongkan kota dari mereka yang tak berpunya, itu cara sopan dengan menaikkan PBB terus," ucapnya.
Anies pun sempat menanyakan jajarannya saat pertama kali menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta terkait kenaikan NJOP dan PBB. Karena itu juga, Anies mengaku tidak pernah menaikkan PBB sejak dirinya menjabat di 2018.
"Kalau rumah dipajakin tinggi, sementara rumah tidak hasilkan nilai tambah, dan rumah itu hak asasi manusia, tempat tinggal itu hak asasi manusia, maka di Jakarta sejak 2018 tidak pernah ada kenaikan PBB," ujarnya.
Tak hanya itu, Anies mengatakan, sejak dia memimpin Jakarta, semua orang yang berjasa terhadap negara, mulai dari pahlawan hingga purnawirawan, tidak pernah dikenakan PBB. Dia mengambil contoh beberapa tokoh seperti M Hatta hingga Gubernur Jakarta Ali Sadikin yang harus menanggung beban pajak hingga ratusan juta rupiah.
Baca juga: Tom Lembong Terjerat Kasus Impor Gula, Anies Buka Suara
"Semua orang berjasa di Jakarta tidak kena PBB, siapa yang berjasa? para pejuang kemerdekaan, para veteran, para pensiunan ASN maupun purnawirawan, di Jakarta 0 PBB. Semua yang berjasa untuk republik, semua yang pernah dapat bintang, semua yang pernah dapat penghargaan pahlawan dan anak turunannya yang tinggal di rumah yang sama maka dia tidak dinaikkan PBB," jelasnya.
Tak hanya itu, Anies juga mengatakan 85 persen rumah di Jakarta atau yang nilainya di bawah Rp 2 miliar tidak pernah dikenakan PBB. Selain itu, rumah sakit, sekolah, hingga universitas, kata dia, juga tidak dikenakan PBB.
"Apa yang kita ambil bicara mulai sekarang? Semua rumah yang nilainya di bawah Rp 2 miliar dia 0 PBBnya, dan itu artinya 85 persen rumah di Jakarta tidak bayar PBB. 85 persen rumah di Jakarta tidak bayar PBB. Semua sekolah, semua universitas di Jakarta 0 PBBnya, semuanya, semua rumah sakit rumah sakit 0 PBBnya, guru tidak kena PBB," tegasnya.
"Dengan cara begitu maka kita akan menghadirkan rasa keadilan. Kota ini rumah bagi semua. Kalau kemarin (saat PBB naik) pelan-pelan kota ini akan kosong nantinya," pungkasnya.
Baca juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi