Kasus Harian Positif Covid-19 Indonesia "Meroket" Dua Kali Lipat, Imbas Varian XBB?

Reporter : Jenik Mauliddina
62fe1bf3639d1

Optika.id - Kasus positif kasus aktif dan kematian karena Covid-19 mengalami kenaikan dua kali lipat dalam 6 Minggu terakhir. Kasus aktif menjadi 37.000 kasus, di mana sebelumnya berkisar antara 17.000 sampai 24.000 kasus aktif.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, jumlah kasus kematian pada seminggu terakhir yaitu sebanyak 232 kematian. Dibandingkan minggu-minggu sebelumnya, jumlah tersebut naik dari sebelumnya berkisar antara 70 sampai dengan 160 kematian.

Baca juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster

"Indonesia memiliki 30.000 kasus positif tambahan pada seminggu terakhir. Jumlah tersebut jika dibandingkan pada 6 minggu sebelumnya angkanya berkisar antara 12.000 sampai 19.000 kasus positif mingguan," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/11/2022).

Wiku menjelaskan, pemicu utama kenaikan kasus disebabkan kembalinya aktivitas sosial ekonomi seperti sedia kala, namun dengan protokol kesehatan yang rendah. Selain itu berdasarkan data mobilitas penduduk terlihat kenaikan mobilitas hingga 29% untuk tempat rekreasi berbelanja dan perkantoran.

Ditemukannya 12 kasus subvarian Omicron XBB di Indonesia belum bisa dikatakan sebagai pemicu utama kenaikan kasus di Indonesia saat ini. Pemerintah kini terus melakukan sero survey untuk dan whole genome squencing untuk mengidentifikasi kasus-kasus dengan varian baru di Indonesia.

"Belum bisa dikatakan varian baru ini menjadi pemicu utama adanya tren peningkatan ini," kata Wiku.

Kendati demikian, sepanjang tahun 2022 ini Indonesia berhasil mempertahankan persentase kesembuhan dengan rata-rata 95%. Bahkan dalam 6 pekan terakhir kesembuhan stabil di angka 97%.

Dengan kesembuhan yang masih tinggi tersebut, artinya angka keterisian tempat tidur di tingkat nasional juga dapat ditekan untuk tetap di angka 10%, dengan 57.000 tempat tidur tersedia.

Kemudian untuk positivity rate mingguan angkanya terus mengalami peningkatan dalam 6 minggu terakhir. Per 6 November angka positif mingguan sebesar 16%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan 6 minggu sebelumnya yang hanya 5%.

Baca juga: Epidemiologi Imbau Peningkatan Covid-19 Jelang Libur Nataru

"Hal ini ini dapat terjadi karena orang yang melakukan testing covid-19 adalah orang yang bergejala atau kontak erat dan bukan orang sehat sehingga kemungkinan untuk positifnya menjadi lebih tinggi," imbuh Wiku.

Selanjutnya, jumlah testing mingguan mengalami fluktuasi di angka 60% sampai dengan 70ri target Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Berdasarkan data, terdapat 5 provinsi tertinggi kasus Covid-19. Dimana DKI Jakarta menjadi provinsi yang tertinggi untuk kasus positif yaitu 11.422 kasus positif mingguan.

Adapun, provinsi Jawa Tengah menjadi daerah dengan kasus yang tertinggi untuk kematian, yaitu 63 kematian mingguan. Sedangkan, bed occupancy rate (BOR) minggu tertinggi terjadi di Sumatra Selatan yaitu 22,83%.

Dengan adanya kenaikan kasus Covid-19, Pemerintah terutama tiga provinsi yakni DKi Jakarta, Jawa Tengah dan Sumatra Selatan untuk memantau dengan seksama perkembangan kasus di wilayahnya masing-masing.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Jelang Nataru, Kemenkes: Masih Terkendali

"Mohon untuk diperketat kembali protokol kesehatan di tempat-tempat umum dan kegiatan-kegiatan sosial ekonomi yang sudah berjalan, dan kepada yang mengalami gejala Covid-19 maupun berkontak erat dengan pasien positif mohon untuk segera testing," tegasnya.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru