Optika.id- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta pendidikan di Kota Pahlawan, Jawa Timur, lebih humanis agar siswa memiliki rasa hormat terhadap guru.
"Saya berharap pendidikan di Surabaya itu bisa berubah," kata Eri Cahyadi saat membuka seminar bertema "Guru Bersinergi Wujudkan Pendidikan Surabaya yang Bermutu dan Humanis" dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional dan HUT Ke-77 PGRI di Surabaya, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Banjir Parah di Greges Timur, Warga Desak Penanganan Cepat
Seminar tersebut menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Plt Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Nunuk Suryani, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh, dan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Surabaya Agnes Warsiati. Seminar juga diikuti langsung oleh 400 guru dan ribuan lainnya melalui daring.
Saat sambutan, Cak Eri panggilan akrab Eri Cahyadi, mengatakan pendidikan di Surabaya itu harus bermutu dan humanis, sesuai dengan tema seminar kali ini. Dengan adanya seminar tersebut, Cak Eri meminta para guru yang hadir secara langsung maupun daring agar memanfaatkan kesempatan ini.
"Kalau soal mutu pendidikan jangan ditanya lagi, Surabaya pasti bermutu. Tapi kalau soal humanis, itu perlu digarisbawahi, bagaimana kita menjadikan siswa ini memiliki rasa segan dan hormat pada gurunya," kata Cak Eri.
Cak Eri menginginkan para guru bisa memberikan rasa ikatan batin dengan muridnya. Ketika guru memiliki keterikatan batin dengan muridnya, maka karakter pada diri murid akan terbentuk hingga menjadi bekal ketika mereka dewasa nanti.
"Karena tugas saya dengan guru itu tujuannya satu, menciptakan anak-anak yang memiliki jiwa pemimpin bangsa dengan akhlakul karimah," ujar dia.
Cak Eri menegaskan para guru wajib menanamkan rasa saling tolong-menolong dan peduli terhadap sesama kepada muridnya. "Yang paling penting lagi, murid di Surabaya harus menjadi anak yang berkarakter. Jangan sampai, anak itu menjadi pintar, tapi tidak memiliki karakter," kata dia.
Baca juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh menyampaikan bahwa pada peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Ke-77 PGRI tahun 2022 ini akan mengubah beberapa hal di antaranya soal penambahan bangunan sekolah dan mengubah jam belajar.
"Kemarin kan sudah ada pendidikan karakter. Nah, untuk saat ini itu ada sekolah yang mempunyai jadwal belajar mengajar dua shift pagi dan siang, nanti kami ubah menjadi satu shift. Karena kalau dua shift, itu akan mempengaruhi psikologi dan kesehatan, serta kualitas belajar murid," kata Yusuf.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PGRI Kota Surabaya Agnes Warsiati menyampaikan bahwa seminar ini adalah kesempatan emas bagi para guru di Kota Pahlawan. Selain meningkatkan kualitas pendidikan, juga dijadikan bekal para murid di masa depan.
Agnes juga menyampaikan terima kasih kepada Cak Eri yang telah memberikan fasilitas dan mendukung para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: Lamongan Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan dengan Akuntabilitas Dana
"Terima kasih Pak Wali Kota, telah memberikan support kepada kami (para guru) untuk bersama-sama menjadi maju, kreatif, bermartabat, humanis, dan berkualitas," kata dia.
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi