Optika.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti kepada siapapun yang menjadi bakal calon presiden atau wakil presiden (capres cawapres) agar tetap menjaga suasana politik supaya adem ayem jelang Pemilu 2024 mendatang.
"Saya titip kepada calon-calon presiden dan calon-calon wakil presiden yang juga hadir pada acara Munas HIPMI 2022 di Solo untuk menjaga suasana politik adem mendekati Pemilu 2024, apalagi dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini." kata Jokowi saat menghadiri acara pembukaan Munas XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2020 di Solo, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo
Jokowi menyebut jika semua harus menjaga agar iklim kondusif dan situasi politik agar tetap adem ayem. Akan tetapi, apabila tidak bisa maksimal, maka situasinya diharapkan hanya hangat saja.
"Saya tidak menyebut nama siapa calon. Akan tetapi, tadi secara terbuka sudah disampaikan oleh Menteri Investasi," ucap Jokowi.
Dalam acara Munas HIPMI tersebut, hadir sejumlah tokoh dan pejabat negara antara lain Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Jokowi, jika suasana politik mulai memanas, maka akan membuat situasi tidak normal. Padahal, negara Indonesia ini harus berhati-hati lantaran kondisi situasi dunia sedang tidak normal baik sosial, ekonomi, maupun geopolitik global.
"Saya sudah menyampaikan berkali-kali bahwa 14 negara sudah masuk dalam posisi menjadi pasien Bank Dunia atau International Monetary Fund (IMF) dan 28 negara juga mengantre di depan pintu IMF. Diperkirakan sampai angka sekitar 66%," tutur Jokowi.
Baca juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk
Dalam momen tersebut Jokowi mengingatkan agar semuanya mengoptimalkan kekayaan dalam negeri sebab tidak mungkin semua negara mendapatkan bantuan karena adanya keterbatasan Bank Dunia.
Dirinya menyebut jika tiap pasangan calon yang digadang-gadang melaju ke Pemilu 2024 nanti tidak mengapa jika melakukan debat namun debat yang berupa ide membawa negara ke arah yang lebih baik serta jangan membawa politik SARA maupun politik identitas.
"Hal ini jangan dilakukan. Begitu pula politisasi agama juga jangan dilakukan. Kita sudah merasakan dan itu terbawa lama dan hindari itu," kata Jokowi.
Jokowi lantas menyarankan kepada mereka untuk melakukan politik-politik gagasan dan ide yang revolusioner.
Baca juga: Dosa-dosa Jokowi
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi