Optika.id - Seiring kenaikan kasus Covid-19, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro menegaskan bahwa konsultasi melalui telemedisin tetap berjalan kendati pemerintah menyatakan bahwa transmisi komunitas Covid-19 di Indonesia masih berada pada level 1 atau level rendah.
Pengobatan covid-19 sampai saat ini masih tersedia, dan diberikan kemudahan oleh pemerintah. Pasien yang melakukan isolasi mandiri (isoman) dapat memanfaatkan layanan telemedisin gratis dari Kementerian Kesehatan, katanya dalam konferensi pers yang dipantau Optika.id secara daring di Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Kerugian Capai 125 Miliar, KPK Usut Dugaan Korupsi Bansos Jokowi Saat Covid-19!
Menurutnya, sampai saat ini pengobatan untuk Covid-19 masih bisa diakses secara terbuka oleh masyarakat. Berbagai obat tersedia dan diresepkan melalui hasil konsultasi di telemedisin pun masih diberikan secara cuma-cuma.
Sejak tanggal 6 November 2022, pemerintah telah mengizinkan setiap obat yang diresepkan untuk dikirim melalui jasa pengambilan pick up atau langsung diambil oleh keluarga pasien secara langsung di apotek Kimia Farma yang sudah ditentukan tanpa harus menunggu pengiriman dari pihak terkait. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan layanan dalam telemedisin untuk pasien Covid-19.
Adapun setiap pasien yang dinyatakan positif Covid-19 melalui hasil pemeriksaan swab PCR atau Antigen, dipastikan akan menerima pesan Whatsapp (WA) secara otomatis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Apabila tidak menerima pesan tersebut, maka pasien dapat menghubungi WA Kementerian Kesehatan via nomor 0811-1050-0567.
Pasien dapat menghubungi nomor itu, jika mendapat hasil pemeriksaan positif dari hasil PCR atau Antigen yang dilakukan pada laboratorium yang sudah terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan dan sudah masuk PeduliLindungi, untuk informasi lebih lanjut anda dapat melihat melalui www.isoman.kemkes.go.id, ujar Reisa.
Jika merujuk pada indikator transmisi komunitas yang dinilai oleh Kemenkes pada tanggal 21 November 2022 kemarin, sambung Reisa, diketahui insiden kasus sudah sebesar 17,01 per 100 ribu penduduk per minggunya. Oleh sebab itu, transmisi komunitas masih berada di level satu.
Tak hanya itu, rawat inap di rumah sakit menyentuh 2,18 per 100 ribu penduduk tiap minggunya, hal tersebut diklaim masih aman dan masuk level satu. Diikuti dengan angka kematian sebesar 0,10 per 100 ribu penduduk tiap minggunya. Hal tersebut masih termasuk dalam level satu juga.
Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus Ratusan, Dinkes DKI: Masih Terkendali
Disebutkannya pada indikator kapasitas respons yang terkait dengan testing sebesar 20,67 per positivity rate per minggu merupakan kapasitas respons terbatas di mana ini harus ditingkatkan kembali jumlah tesnya.
Sedangkan pada tracing, 9,88 rasio kontak erat per minggu merupakan kapasitas respons sedang. Meskipun demikian, treatment 12,12 BOR per minggu dinilai sudah memadai.
Reisa mengklaim kondisi yang masih kondusif tersebut dinyatakan sebagai kondisi yang sudah selaras atau sesuai dengan Inmendagri Nomor 49 Tahun 2022 yang berlaku dari 22 November 5 Desember 2022 yang menyatakan pemberlakuan PPKM Level 1 untuk Pulau Jawa dan Bali.
Begitu pula dengan Inmendagri Nomor 48 Tahun 2022 yang berlaku sejak 8 November-5 Desember 2022 yang menyatakan pemberlakukan PPKM level 1 di luar Pulau Jawa dan Bali.
Baca juga: COVID-19 Melonjak Lagi, Kemenkes Ingatkan Masyarakat Lengkapi Vaksin Booster
Menjaga kesehatan tentu dapat dimulai dengan menjalankan gaya hidup yang bersih dan sehat. Ini tidak hanya terkait covid-19 tapi juga bermanfaat untuk terhindar dari penyakit lainnya baik menular dan tidak menular termasuk komorbid yang bisa meningkatkan fatalitas terhadap covid-19, tutur Reisa.
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi