Optika.id - Seperti dugaan banyak pengamat, bacapres (bakal calon presiden) Anies Rasyid Baswedan elektabilitasnya mengalami kenaikan. Sementara itu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo justru mengalami tren penurunan.
Survei Indikator Politik Indonesia terbaru elektabilitas ARB sebesar 32,2 persen. Sementara Ganjar 33,9 persen dan Prabowo 23,9 persen. Memang Ganjar masih lebih tinggi elektabilitasnya daripada Anies, namun dilihat dari tren setahun terakhir (2022) Ganjar selalu fluktuatif dan cenderung turun.
Baca juga: Presiden Prabowo akan Hadiri Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menerangkan gejala tren kenaikan Anies dan tren penurunan Ganjar dan Prabowo.
"Memang terlihat Pak Prabowo masih sangat dominan saat awal 2022, tapi sejak memasuki tahun 2022 tren Prabowo turun, bahkan di survei terakhir disalip oleh Anies Baswedan," kata Burhan dalam rilis surveinya secara virtual, Kamis (1/12/2022).
Menurut Muhtadi, tren penurunan elektabilitas Prabowo sangat besar sekali ditahun 2022. Saat 2021 elektabilitas Prabowo masih fluktuatif. Pada Januari 2021 tren elektabilitas Prabowo masih relatif bagus yaitu 34,5 persen. Namun pada bulan uli menjadi 34,7 persen, September 34,2 persen, November 33,5 persen dan 36,6 persen. Sedangkan Desember 35,4 persen.
Tren elektabilitas Prabowo tahun 2022 mengalami penurunan. Pada Februari 2022 elektabilitas Prabowo menurun menjadi 32,7. Pada April merosot ke 26,6 persen, Juni 29,6 persen, Agustus 28,2 persen, September 29,1 persen dan November merosot 23,9 persen.
Sementara itu tren elektabilitas Ganjar, kata Muhtadi, pada 2021 cenderung naik namun memasuki 2022 cenderung turun. Pada Januari 2021 elektabilitas Ganjar Pranowo 23,3 persen lalu Juli 29,1 persen, September 33,5 persen, November 30,0 dan 31,1 persen, dan Desember 31,6 persen.
Masuk tahun November 2022, elektabilitas Ganjar menurun. Tahun 2021 Ganjar elektabilitasnya fluktuatif namun akhirnya cenderung turun. Pada Februari 2022 elektabilitasnya 30,8 persen, April 32,4 persen, Juni 35,3 persen, Agustus 31,7 persen, September 36,2 persen, dan November turun 33,9 persen.
Sementara itu, tren Anies mengalami peningkatan. Pada 2021, elektabilitasnya 25,7 persen pada Januari, Juli 24,7 persen, September 21,1 persen, November 23,7 dan 24,3 persen, Desember 24,4 persen.
Pada Tahun 2022, elektabilitas Anies terus meningkat menjadi 24,9 persen pada Februari, April 26,6 persen, Juni 24,0 persen, Agustus 28,2 persen, September 25,7 persen, dan November menjadi 32,2 persen.
Prabowo Figur Lama, Anies Figur Baru
Baca juga: Ganjar Pranowo Soroti Faktor Kemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub DKI 2024
Mengapa elektabilitas Prabowo cenderung turun? Menurut Muhtadi hal itu disebabkan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) Prabowo paling sedikit bersentuhan dengan publik. Berbeda dengan Anies dan Ganjar.
"Prabowo bukan kepala daerah, beliau seorang Menteri Pertahanan yang sangat fokus pada kinerjanya, kinerjanya juga sangat spesifik kan, lain dengan Anies atau Ganjar yang ruangnya lebih leluasa untuk tampil bersama publik," tuturnya.
Di samping itu ada faktor lain yaitu Prabowo sudah dipersepsikan oleh publik sebagai figur lama. Ketika tokoh baru seperti Anies muncul, maka suara Prabowo menurun.
"Karena basis Pak Prabowo dengan Anies mirip, maka sebagian pendukung Prabowo mulai pindah terutama ke Anies, terutama lagi setelah deklarasi, ini kan awalnya tidak sampai crossing suara Anies ya menyalip Prabowo, crossingnya setelah deklarasi," urai Burhanuddin.
Diakui oleh Muhammad Arif Afandi, peneliti politik dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) captive pemilih Prabowo dan Anies memang beririsan. Bahkan perilaku pemilih Prabowo di tahun 2019 sebagai pemilih yang tidak mau dengan Joko Widodo (Jokowi).
Jadi bukan karena Prabowo yang menjadi magnet utamanya, tetapi karena tidak ada pilihan lain dalam menghadapi Jokowi. Apalagi setelah itu Prabowo berada dalam bagian dari rezim Jokowi, katanya kepada Optika.id Kamis, 1/12/2022, lewat WhatsApp.
Baca juga: Kado Awal Tahun: UMP Naik 6,5 Persen, Kesejahteraan Guru Meningkat Signifikan di 2025
Menurut Andik, sapaan Muhammad Arif Afandi, penurunan elektabilitas Prabowo akan konsisten berbarengan dengan dikukuhkannya Anies dan Ganjar menjadi Capres. Jika Ganjar dan Anies bisa naik turun elektabilitasnya namun berbeda dengan Prabowo, cenderung turun atau stagnan, analisis Andik lebih jauh.
Sebagai catatan survei Indikator Politik dilakukan pada 30 Oktober- 5 November 2022. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang. Margin of error survei ini sekitar +-2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Tulisan: Aribowo
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi