Optika.id - Perang Ukraina sudah memasuki bulan kesepuluh sejak dimulai pada Februari lalu. Terkait perang, Rusia mengesampingkan gencatan senjata saat liburan Natal.
Baca juga: China Tegaskan Tak Akan Jual Senjata ke Rusia
Selain itu, Moskwa juga menolak seruan Kyiv untuk mulai menarik pasukannya dari Ukraina sebelum Natal, dilansir dari Reuters, Kamis (15/12/2022).
Saat ini, Rusia dan Ukraina tidak terlibat dalam pembicaraan untuk mengakhiri pertempuran yang masih berkecamuk.
Pada hari Rabu (14/12/2022), Kyiv mendapat serangan drone skala besar. Dua gedung pemerintahan terkena serangan cuku besar.
Meski demikian, sebagian besar drone tersebut berhasil dijatuhkan sistem pertahanan udara. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkata bahwa terdapat 13 drone berhasil ditembak jatuh.
Para penduduk mengaku mendengar deru mesin drone Shahed Iran di salah satu distrik di Kyiv, kemudian terjadi ledakan kuat di sebuah gedung di sebelah rumah mereka.
Setelah kejadian itu, kota-kota menjadi puing-puing sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Puluhan ribu orang telah terbunuh dan jutaan lainnya terpantau masih dalam proses mengungsi.
"Ketenangan di garis depan tidak ada sam sekali, kata Zelensky dalam pidato videonya Kamis pagi.
Baca juga: AS Dorong PBB Dukung Gencatan Senjata Gaza
Ia menggambarkan penghancuran kota-kota di timur oleh Rusia dengan artileri membuat wilayah tersebut bak reruntuhan dan kawah kosong.
Mengetahui hal itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menjawab pertanyaan wartawan mengenai gencatan senjata Natal.
"Tidak ada tawaran seperti itu yang diterima dari siapa pun. Topik ini tidak ada dalam agenda, ujar Peskov.
Sebelum itu, Zelensky menyampaikan agar pasukan Rusia mulai mundur menjelang Natal sebagai langkah untuk mengakhiri konflik tersebut.
Baca juga: Hamas Berikan Respon Usai Netanyahu Tolak Gencatan Senjata
Namun, Moskwa menolak proposal tersebut dengan mengatakan Ukraina harus menerima hilangnya wilayah ke Rusia sebelum kemajuan bisa dicapai.
"Sulit untuk menyimpulkan bahwa perang ini akan berakhir pada akhir tahun. Hal ini diungkapkan berdasarkan apa yang kita lihat di udara dan di darat Ukraina, kata Juru Bicara Keamanan Nasional AS John Kirby menanggapi pertanyaan tentang upaya perdamaian.
Pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa pekan ini keputusan untuk menyediakan sistem rudal Patriot kepada militer Ukraina. Ini dilakukan dalam langkah yang secara signifikan meningkatkan pertahanan udara Ukraina.
Kremlin memperingatkan bahwa Washington semakin dalam masuk ke dalam konflik di Ukraina. Ia juga m mengatakan bahwa sistem rudal Patriot AS akan menjadi target yang sah ketika perang dimulai.
Editor : Pahlevi