Kepercayaan Publik Terhadap Pengadilan Rendah, KY: Ini Konsekuensi Peradilan di Negara Hukum

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Anggota Komisi Yudisial (KY), Amzulian Rifai menjelaskan bahwa ada suatu konsekuensi peradilan di negara hukum. Yakni lembaga peradilan menempati peringkat pertama dalam hal kepercayaan publik.

Baca juga: Komisi Yudisial Buka Rekrutmen Tenaga Pengelola Multimedia

Hal itu dia sampaikan setelah melihat hasil survei yang menunjukkan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan hanya menempati urutan kelima. Dia mengaku kecewa sebab pengadilan merupakan benteng terakhir masyarakat dalam mencari keadilan.

Tak hanya itu, dia juga mengaku kecewa dengan oknum aparat pengadilan yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu tentunya mencoreng integritas dunia peradilan, ucap Rifai dalam keterangan tertulis yang diterima Optika.id, Selasa (20/12/2022).

Meskipun demikian, menurutnya lembaga peradilan pasti menemukan sejumlah problematika yang kompleks jika dilihat secara geografis maupun jejaring besar kependudukan.

Letak geografis Indonesia, ujar Rifai membuat Indonesia memiliki ribuan pengadilan negeri yang mengatasi berbagai macam persoalan.

Oleh sebab itu, sambung dia, KY sebagai pengawas eskternal lahir menjadi lembaga yang memiliki peranan penting dalam upaya mengembalikan kepercayaan publik kepada lembaga peradilan.

Baca juga: Advokat Surabaya Laporkan Hakim PN Jakpus Tunda Pemilu ke Komisi Yudisial

Di tengah kompleksitas itu, KY terus melakukan penguatan baik secara kelembagaan maupun dari segi sinergisitas dengan mitra utama pemegang kekuasaan peradilan. Salah satunya dengan pembentukan Tim Penghubung KY-MA, ujanya.

Ke depannya, Rifai menjelaskan jika perwakilan dari unsur KY dan MA mempunyai agenda yang jelas serta terarah. Sekaligus pihaknya akan fokus pada optimalisasi lembaga peradilan agar mengembalikan kepercayaan publik kepada lembaga peradilan kembali.

Upaya berikutnya yakni pihaknya mempunyai penghubung KY agar KY lebih dekat dengan para pencari keadilan. Peran penghubung KY ini menurutnya penting dalam menggapai kepercayaan publik sebba dianggap amat terasa kehadirannya pada proses pemantauan persidangan serta penelusuran rekam jejak calon hakim agung dan hakim ad hoc di MA.

Baca juga: PN Surabaya Vonis Mas Bechi Tujuh Tahun Penjara

Upaya lain untuk meraih simpati publik yakni KY akan memperketat proses rekrutme terkait dengan kapasitas dan integritas. Hal itu menurut Rifai menjadi dua hal yang tidak luput dari penilaian oleh KY maupun publik.

Rifai juga menyaksikan di dalam seleksi dilakukan KY secara hati-hati dan fair. KY memberikan jaminan bahwa KY hadir sebagai pelaksan proses yang berintegritas untuk menemukan sosok-sosok yang juga berintegritas.

KY, lanjut dia, meyakini betul, tidak mungkin keadilan didapat dari hakim-hakim yang tidak berintegritas.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru