Optika.id - Pada dasarnya jika minyak goreng diolah 3 kali pemakaian maka akan berubah warna seperti warna coklat kehitaman, dan juga mengalami berbau tengik.
Baca juga: Kasus Ekspor CPO, Kejagung Periksa Lima Saksi, Siapa Saja?
Seringkali ibu rumah tangga setelah penggorengan minyak jelantah dibuang. Hal ini bisa juga berdampak pencemaran pada ekosistem air, dan berbahaya lagi jika dikonsumsi dengan minyak goreng baru lagi.
Selain itu dampak buruk bagi kesehatan bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti kanker, kolesterol dan tenggorokan terasa gatal.
Agar tidak menjadi limbah secara terbuang sia-sia, maka solusinya adalah menampung kembali ke botol plastik atau jerigen khusus penampungan minyak jelantah.
Limbah minyak jelantah dapat di jual kembali ke pengepul minyak jelantah dengan harga 1 liternya Rp 9.000. Jika misalnya terkumpul 10 Liter minyak jelantah artinya bisa mengantongi Rp 90.000 lumayan juga kan.
Banyak sekali olahan yang dihasilkan dari minyak jelantah seperti dikutip dari berita99.com, Rabu (21/12/2022), berikut manfaatnya:
1.Jadi Bahan Bakar Biodiesel
Pertama, manfaat minyak jelantah bisa dijadikan sebagai alternatif bahan bakar biodiesel.Minyak jelantah untuk biodiesel ini dibuktikan oleh beberapa mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Mereka melakukan percobaan minyak jelantah untuk dijadikan sebagai bahan bakar biodiesel.
Baca juga: 10 Ton Minyak Goreng Digelontorkan Kemendag di Surabaya
Hasilnya adalah mereka bisa membuktikan bahwa minyak jelantah ini memiliki kualitas tinggi karena kandungan airnya kurang dari satu persen. Cara pertama mereka memberikan aliran listrik ke dalam minyak jelantah. Lapisan pertama berwarna cokelat yaitu lapisan gliserol dan lapisan atas berwarna kuning keruh yaitu lapisan biodiesel.
2.Pupuk Untuk Tanaman
Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah mengalami beberapa reaksi akibat penggorengan berulang. Reaksi tersebut menghasilkan asam lemak jenuh yang tinggi.
Kandungan asam lemak ini harus diolah dulu agar bisa dimanfaatkan oleh tanaman sebagai pupuk. Manfaat minyak jelantah untuk tanaman ini hanya bisa kamu gunakan sebagai pupuk tambahan ya, bukan pupuk utama.
Baca juga: Tekan Harga Minyak Goreng, Pemkot Surabaya Gandeng Pemprov Jatim
Agar tumbuhan tetap tumbuh dengan optimal kamu pun harus menambahkan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos dengan tambahan pupuk anorganik. Seperti urea, SP, dan KCL. Tujuannya tentu untuk menjaga suplai pupuk selama tanaman hidup.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman menyampaikan, pemanfaatan minyak jelantah untuk biodiesel menjadi salah satu opsi yang baik sebagai bagian dari peningkatkan sirkular ekonomi.
Yaitu melakukan daur ulang pemanfataan sumber daya untuk terus menghasilkan manfaat ekonomi sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Editor : Pahlevi