Optika.id - Usai meresmikan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (23/12/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memberikan sinyal untuk merombak atau reshuffle jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo
Mungkin (akan melakukan reshuffle), kata Jokowi seperti dikutip dari Jawa Pos, Sabtu (24/12/2022).
Hal tersebut ia sampaikan sebagai respon atas hasil survei Charta Politika yang diselenggarakan pada 6 18 Desember 2022 terkait kinerja kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Berdasarkan hasil survei tersebut, masyarakat lebih banyak yang setuju jika Presiden Jokowi melakukan perombakan atau reshuffle kabinet. Jokowi juga memastikan akan memberikan informasi terkait reshuffle kabinet Indonesia Maju ke masyarakat.
Ya nanti, ungkap Jokowi.
Meski demikian, Jokowi tidak mengungkapkan kapan reshuffle kabinet tersebut akan dilakukan. Sebelumnya, Jokowi juga pernah menyatakan rencana reshuffle kabinet selalu ada. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat meninjau Stasiun Kereta Cepat Indonesia China di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022) lalu.
Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan, kata Jokowi dikutip Detik.com, Sabtu (24/12/2022).
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya memaparkan bahwa ada sebanyak 60,5% publik yang mengaku puas atas kinerja menteri.
Baca juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk
Walaupun responden kita kebanyakan mengatakan lebih banyak puas, tetapi mereka lebih banyak setuju ketika ditanyakan terkait dengan rencana adanya reshuffle, setuju atau tidak. Ada angka 61,8% yang menyatakan setuju, kata Yunarto Wijaya.
Yunarto Wijaya juga berpandangan jika reshuffle kabinet perlu dilakukan Jokowi bila ia ingin memastikan dirinya meninggalkan warisan yang baik setelah lengser kelak.
Ada angka 61,8 persen yang menyatakan setuju, dan saya pikir ini yang paling penting ya buat jadi PR buat Pak Jokowi kalau ingin meninggalkan legacy, kata Yunarto.
Baca juga: Dosa-dosa Jokowi
Bukan hanya dirinya tetap dicintai oleh masyarakat, tetapi kinerja dari menteri-menterinya secara sektoral itu juga bisa menopang kepercayaan dan kepuasan publik terhadap Beliau, tambahnya.
Yunarto menyampaikan jika reshuffle juga perlu dipertimbangkan dengan berkaca pada dinamika politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sebab, di antara menteri-menteri di kabinet, pasti ada yang berencana maju sebagai calon presiden, calon wakil presiden, atau partainya memiliki posisi politik yang berbeda dengan pemerintahan Jokowi.
Saya pikir itu perlu untuk jadi catatan apalagi di dua tahun terakhir yang akan menjadi ujian paling penting bagi pemerintahan atau presiden yang sudah tidak bisa maju kembali, pungkas Yunarto.
Editor : Pahlevi