Tekan Angka Stunting, Jokowi Minta Makanan Bayi Diintervensi

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan resep makanan sehat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi dalam mengatasi stunting bagi bayi. Pencegahan stunting menurut Jokowi harus dilakukan segera pasca lahir dan bayi harus diberikan makanan bergizi.

Baca juga: Pertemuan Tertutup Jokowi dan Prabowo: Momen Penting di Solo

Jokowi merinci makanan yang harus dihindari untuk diberikan kepada bayi yakni makanan yang tergolong ultra processed seperti bubur instan dan biskuit bayi. Jokowi mengungkapkan jika makanan yang tergolong seperti itu kerap diberikan pada bayi padahal keliru.

Sementara itu, makanan yang sebaiknya diberikan kepada bayi ialah makanan yang memiliki kandungan protein hewani yang kaya akan zat besi misalnya hati ayam dan telur.

"Kita harus mengerti. Kalau tidak mengerti bagaimana bisa mengintervensi. Sekali lagi, makanan alami itu semakin baik," ujar Jokowi dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di Sentul City, Bogor, Jawa Barat yang dipantau Optika.id secara daring, Selasa (17/1/2023).

Jokowi mengklaim jika masa sekitar dua tahun pasca melahirkan menyumbangkan total 37% stunting. Masa ini adalah masa yang sulit penyelesaian nya. Oleh sebab itu dia merasa perlu melakukan intervensi yang tepat guna, salah satunya yakni dengan makanan pada bayi.

Lebih lanjut, dia mengaku prihatin dengan 23% penyumbang stunting menjadi masalah sejak bayi belum lahir.Maknanya, bayi dalam kandungan yang terancam stunting sebanyak 23%.

Baca juga: Aneh! Jelang Lengser Kepuasan Terhadap Jokowi Tinggi, tapi Negara Bakal Ambruk

Jokowi mengingatkan juga kepada kepala daerah serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perihal pentingnya gizi bagi ibu hamil.

Tak hanya itu, dia mengingatkan kepada Puskesmas dan Posyandu untuk selalu aktif dalam membantu calon ibu dan ibu yang mempunyai balita. Selain stunting, dia menekankan untuk waspada terhadap anemia dan meningkatkan ASI ekslusif selama enam bulan.

"Dan yang paling penting juga untuk memonitor yang ada di lapangan karena setiap ibu itu harus diintervensi dengan cara-cara yang berbeda," Ucapnya.

Baca juga: Dosa-dosa Jokowi

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan jika persoalan stunting dan penanganannya mengalami kemajuan yang baik secara nasional. Diketahui pada tahun 2014 angka stunting masih berada di 37% sedangkan tahun 2021 angka stunting menurun di angka 24%.

Sementara itu, pada tahun 2022 angka stunting berada di 21%. Kendati angka menurun, dia mengingatkan jika angka stunting harus berada di bawah 14% pada tahun 2024 nanti.

"Bukan hal yang mudah tetapi sekali lagi kalau kerja keras kita seperti saat kita bekerja mengatasi pandemi, saya yakin ini bukan persoalan yang sukar diselesaikan," Kata Jokowi

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru