Optika.id, Lamongan - Guna mewujudkan sistem keamanan pangan juga menjamin ketersediaan makanan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) untuk masyarakat Lamongan, Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan membangun RPH-U (Rumah Potong Hewan Unggas) yang beroperasi secara modern, dengan kapasitas sembelih 1.000 ekor per jam. RPH-U yang berlokasi di kompleks pasar Sidoharjo Lamongan ini diresmikan secara langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada Jum'at (3/2/2023).
Baca juga: Festival Kerapu Lamongan, Pertegas Potensi Desa Labuhan Sebagai Produsen
RPH-U yang baru saja diresmikan ini dioperasikan secara modern untuk menjamin kualitas produk daging unggas yang ASUH, dimana unggas disembelih juru sembelih halal yang tersertifikasi.
Disembelih melalui beberapa tahapan yakni ayam dikaitkan pada mesin conveyor, masuk alat stunning untuk proses pemingsanan, pemotongan oleh juru sembelih sesuai syariat islam, penirisan (untuk mengeluarkan darah dan memastikan unggas benar-benar mati) selama 3,5 menit, perendaman air panas dengan alat salder, pencabutan bulu dengan alat plucker, pembersihan parting karkas dan kemudian dilakukan pengemasan.
Pak Yes sapaan akrab Yuhronur mengatakan, dimilikinya RPH-U ini melengkapi potensi peternakan yang ada di Lamongan, sehingga populasi ternak dan pengembangannya akan lebih sempurna. Merasa senang dan bangga memiliki RPH-U dengan operasional modern, Pak Yes berpesan untuk terus sustainable menjaga dan mengoperasionalkannya dengan baik.
"Senang dan bangga sekali kita semua memiliki RPH yang ada di kompleks Pasar Sidoharjo, lengkaplah sudah sesungguhnya potensi peternakan kita di Kabupaten Lamongan, ini terasa lebih baik dan lebih sempurna lagi. Untuk itu, berikutnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) agar terus mengupayakan, terus sustainable dalam mengelola RPH Unggas ini, kata Pak Yes.
Baca juga: Anugerah Pandu Negeri, Tata Kelola Lamongan Diakui Internasional
Diungkapkan beliau, bahwa yang dimaksud sustainable ini adalah keberlanjutan RPH-U setelah dibangun yang ini meliputi pemeliharaan, manajemen, perbaikan, operasional hingga pelaksanaan evaluasi yang harus rutin dilaksanakan dengan baik.
"Pemeliharaannya yang baik, sustainable ini artinya habis dibangun juga operasional dengan baik, jangan sampai sepi atau tidak ada pengunjung, sangat ironis kalau ini nanti sudah dilakukan secara ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) tapi tidak ada pengunjung. Terus dipelihara dan manajemennya diperbaiki, operasional yang baik, juga harus terus dilakukan evaluasi setiap hari kenapa ini tidak bisa optimal dan sebagainya," pesan Pak Yes.
Baca juga: Kalapas Lamongan Serah Terima Jabatan, Sinergi Wujudkan Lingkungan Nyaman!
Pada kesempatan tersebut, dilaporkan Kepala Disnakeswan Lamongan Wahyudi bahwa potensi unggas di Kabupaten Lamongan cukup besar berdasarkan data tahun 2022, yakni ayam buras sebanyak 1.987.917 ekor, ayam pertelur 570.082 ekor, ayam pedaging 35.239.256 ekor, itik 172.100 ekor, dan entok 56.582 ekor. RPH-U ini memfasilitasi pemotong unggas disekitar kompleks RPH dan sekitar Jalan Papandayan, namun tidak menutup kemungkinan pengusaha pemotong unggas lainnya di Kabupaten Lamongan.
"Model gedung RPH-U seperti ini adalah satu-satunya di Indonesia, dimana model seperti ini memberikan kesempatan kepada para pemotong untuk bisa memanfaatkan bersama, karena RPH-U dapat mengakomodir sampai dengan 8 orang pemotong unggas, dengan kata lain RPH-U tidak dimanfaatkan oleh satu pemotong saja," terang Wahyudi.
Editor : Pahlevi