Komisioner KPU Prediksi Kecurangan dan Pelanggaran pada Pemilu 2024 Akan Tetap Ada

Reporter : Danny

Optika.id, Jakarta Jelang persidangan soal kecurangan pemilu, Penyelenggara Pemilu Evi Novida Ginting Manik, Komisioner KPU memprediksi kecurangan dan pelanggaran pada pemilu 2024 akan tetap ada dan tidak mungkin hilang. Salah satunya pelanggaran politisasi Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) akan menjadi pelanggaran yang berpotensi besar dilakukan. Untuk itu, Bawaslu beserta DKPP akan sangat berupaya meminimalisir adanya kecurangan.

Baca juga: Ganjar Berikan Komitmen untuk Berantas KKN dalam Acara Gagas RI di Universitas Airlangga

Sebagai masyarakat sipil, tentu sangat penting untuk mengawal Pemilu agar berjalan dengan bersih tanpa adanya kecurangan. Terkait isu tersebut, DKPP akan melaksanakan sidang pada hari Rabu, (8/2/2023) untuk mengungkap apa saja kecurangan yang sudah dibuat serta meminimalisir adanya kecurangan-kecurangan lebih lanjut saat berjalannya Pemilu 2024.

Diskusi Publik yang diselenggarakan ini juga menghadirkan tokoh-tokoh antara lain Bambang Eka Cahya Widodo, Evi Novida Ginting Manik, Prof. Ramlan Surbakti dan Hadar Gumay. Kehadiran tokoh-tokoh tersebut diharapkan bisa terus mengawal agenda advokasi terkait isu kecurangan verifikasi partai politik beberapa hari yang lalu.

Dalam proses persidangan besok, janganlah melakukan penyidikan dengan cara memojokkan, tentu saja hal-hal tersebut akan menyebabkan pihak yang bersangkutan tidak mau membuka, apabila mereka melakukan kecurangan sedikitpun. Proses sidang tentu sangat penting, karena bukan hanya intimidasi sebelum sidang, tetapi pada sidang pemeriksaan penting dikedepankan oleh DKPP. Kita juga berharap agar DKPP teliti dan cermat mendengarkan penjelasan dari pengadu maupun saksi-saksi, ungkapnya.

Tentunya, Evi berharap apa yang akan dijalankan sudah mengikuti prosedur yang sudah ada di dalam DKPP sendiri. Selain agar proses menjadi benar, pemeriksaan kedepan ini bisa dilakukan oleh DKPP dengan mengedepankan netralitas setiap Partai Politik yang sudah terdaftar.

Baca juga: Berikut Ini Tokoh yang Menjadi Panelis dalam Diskusi Publik Prabowo-Gibran di UM Surabaya!

DKPP janganlah cepat puas terhadap apa yang disampaikan dalam persidangan besok, sehingga harapan kita bisa dilakukan secara benar berdasarkan keadilan yang ada. Semua pihak seharusnya bisa menahan diri untuk tidak terlalu jauh mengintervensi dan melakukan hal-hal menekan kepada penyelenggara Pemilu, ujar Evi Novida selaku Penyelenggara Pemilu kepada Optika.id, Selasa, (7/2/2023).

Beliau juga mengungkapkan, semoga proses persidangan besok bisa menjelaskan dan mengungkap kebenaran yang ada. Sehingga, hal-hal yang tidak diinginkan termasuk proses intimidasi seperti itu bisa diminimalisir.

Baca juga: Media Massa dalam Demokrasi, Peran Jurnalis untuk Memastikan Akuntabilitas Lembaga Negara

Harapan saya, semoga teman-teman yang belum maju mendapatkan panggilan hati, terutama bagi saya, penyelenggara pemilu, bagaimana menghargai KPU dengan sepenuh hati dengan mengedepankan prinsip-prinsip pemilu. Mudah-mudahan apa yang berlangsung besok bisa menjadi pendorong bagi teman teman masih belum mengambil keputusan dan maju menyampaikan hal ini. Menjaga KPU bukan hanya secara silent, tetapi dengan mengungkapkan kebenaran yang ada, pungkas Komisioner KPU tersebut melalui kanal YouTube Sahabat ICW.

Hasil akhir dari proses sidang tersebut akan dipertimbangkan, apakah proses persidangan ini bisa dilanjutkan ke proses selanjutnya atau hanya berhenti sampai di sini.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru