Optika.id - Kelompok relawan Jokowi Mania (Joman) kini mendukung Prabowo Subiantosebagai capres di Pilpres 2024. Mereka sudah mendatangi langsung kediaman Prabowo di Jakarta pada Kamis kemarin (17/2/2023).
Baca juga: Yusril Buktikan Sengketa Pilpres AMIN Hanya Asumsi, Bukan Bukti
Sebenarnya, kelompok yang dipimpinImmanuel Ebenezer itu sempat mendukung Ganjar Pranowo. Mereka pun pernah membentuk Ganjar Mania.
Akan tetapi, mereka membubarkan diri lalu mengalihkan dukungan kepada Prabowo. Kini rombongan pendukung Jokowi itu membentuk Prabowo Mania 08.
Prabowo dan Gerindra menyambut baik dukungan dari Immanuel Ebenezer cs. Gerindra berharap dukungan benar-benar tulus diberikan dan bisa memperkuat barisan pendukung Prabowo.
Akan tetapi, pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menganggap kelompok Joman tidak akan memberikan pengaruh besar kepada Prabowo.
Dia berkaca pada pilpressebelumnya. Menurut Jamiluddin, kontribusi suara dari Jomankepada Jokowisulit dibuktikan. Dia pun menganggap kelompok relawan tak punya basis di akar rumput melainkan hanya bermanuver di tingkat pusat.
Baca juga: Tok!, Prabowo-Gibran Capai Angka Tertinggi Sebanyak 96.214.691 Suara
"Karena itu, sulit untuk menyatakan ada relawan yang secara signifikan mampu menyumbangkan suara untuk Jokowi. Kalau pun ada, itu hanya klaim saja yang sulit dibuktikan," ujarnya kepada wartawan, Kamis (16/2/2023) malam.
Selain itu, Jamiluddin melihat langkah kelompok Joman merapat ke Prabowo karena ada potensi menang. Pasalnya, Prabowo semakin dekat dengan Presiden Jokowi ketimbang Ganjar Pranowo.
Menurut Wasis, Joman menjadi semacam agen kampanye yang lebih efektif ketimbang kader partai itu sendiri. Sebab, jaringan mereka bisa sampai ke akar rumput.
Baca juga: Demokrasi Tergerus, LaNyalla: Sistem Pilpres Liberal Penyebab Penurunan Kualitas Demokrasi
"Jadi kalau kita lihat pola kerja, jaringan, dan militansi tentu sangat besar signifikannya baik itu pada suara Prabowo ataupun suara Ganjar," kata Wasis.
Akan tetapi, Wasis mengatakan saat ini dukungan Joman bergantung pada manuver dari figur tersebut. Sebab, relawan bergerak atas manuver dari figur yang bersangkutan.
"Memang kita tidak bisa menduga ke arah mana dari suara relawan ini ke figur tertentu. Karena memang kodenya (Jokowi) terbuka lebar tidak mengarah ke satu pun sehingga relawan pun juga tidak bisa mengarahkan ke figur tertentu," tuturnya.
Editor : Pahlevi