Optika.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau televisi menyajikan konten sesuai Ramadan selama bulan puasa.
Baca juga: Minimalisir Tragedi Olahraga, Media Siar Harus Menerapkan dan Mematuhi Protokol Informasi
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud dan Sekjen MUI Amirsyah Tambunan dalam taushiyah MUI menyambut Ramadan 1444 H/2023 Masehi, Rabu (22/3/2023).
MUI menyampaikan apresiasi kepada stasiun televisi, radio, dan media sosial yang mengisi siaran Ramadan dengan berbagai acara/siaran dan konten yang sejalan dengan nilai-nilai akhlaqul karimah sehingga tercipta situasi Ramadan yang khusyu' dan khidmat, kata Marsudi Syuhud.
Dikatakan, MUI tetap mengharapkan agar berbagai media, TV, radio, media cetak, maupun media sosial tidak menyiarkan tayangan yang bertentangan dengan dengan nilai-nilai agama, etika, dan akhlaqul karimah.
MUI juga menyerukan kepada segenap umat Islam agar memasuki Ramadan dengan penuh keimanan. Senantiasa mengharap ridha Allah SWT dalam suasana hati yang ikhlas, tenang dan damai serta mengembangkan sikap toleran (tasamuh) dalam menjalankan agama, tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan, termasuk perbedaan faham keagamaan serta menghindari diri dari perbuatan yang sia-sia (tabdzir) dan pemborosan (israaf) yang mendatangkan kemudharatan bagi diri sendiri dan orang lain, katanya.
Menurutnya, Ramadan yang bersamaan dengan tahun politik ini hendaknya disikapi dengan penuh optimisme untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang aman dan damai dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang sesuai dengan tujuan kemerdekaan dalam UUD NRI 1945 dan Pancasila.
Baca juga: KPID Apresiasi Radio dan TV Turut Jaga Kondusivitas Jatim
Untuk itu mengajak semua pihak agar menjaga suasana ibadah puasa yang penuh khidmat dan saling menghormati sehingga tidak mudah terpancing nafsu, emosi, dan ego politik kelompok dan golongannya, ujarnya.
MUI juga mengajak seluruh organisasi/lembaga Islam, khususnya lembaga pendidikan, untuk mengisi bulan Ramadan agar lebih bermakna dengan melakukan pengayaan nilai dan khazanah Ramadan sebagai bulan penuh berkah (syahrul mubarak), bulan pendidikan, dan pelatihan (tarbiyah dan riyadlah), dengan menyelenggarakan berbagai program keutamaan untuk keluarga, remaja dan anak-anak, seperti tadarus Al-Qur'an, pesantren kilat Ramadan, kursus keagamaan dan lain sebagainya.
Bulan Ramadan adalah juga bulan amal. Oleh karena itu, diimbau kepada para aghniya untuk meningkatkan amal shaleh dengan membantu kaum dhuafa melalui penyaluran zakat, infaq, shadaqah dan amal sosial lainnya, katanya.
Baca juga: Pemerintah Ajak LPS di Jatim Migrasi ke TV Digital
Dalam rangka menggelorakan amal sosial, MUI mengimbau kepada BUMN maupun swasta, baik nasional maupun asing, untuk merealisasikan tanggungjawab sosialnya agar terbangun tata sosial kehidupan masyarakat yang harmonis, sebagai refleksi rasa kasih sayang antarsesama dan sikap saling tolong menolong dalam kebajikan dan takwa.
Serta dalam upaya meringankan beban masyarakat yang belum bangkit akibat terdampak pandemi Covid-19 dengan menggelorakan semangat kedermawanan sosial menuju tatanan masyarakat bangsa yang berkesejahteraan, pungkasnya.
Editor : Pahlevi