Menarik! BRIN Jelaskan Hubungan Sastra dan Politik

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Hubungan antara sastra dan politik adalah hubungan yang saling terkait. Sastra memiliki posisi penting dalam kancah perpolitikan itu sendiri. Hal tersebut dipaparkan oleh Pusat Riset Bahasa, Sastra dan Komunitas (PR Bastranitas) BRIN.

Baca juga: Tiktoker Ini Ungkap Jika PDIP Usung Anies, Seluruh Daerah Terkena Dampak Positif!

Menurut Kepala PR Bastranitas BRIN, Ade Mulyana, hubungan sastra dan politik terjalin sebab sastra merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keindahan atau estetika. Di sisi lain, sastra juga merupakan ungkapan ekspresi manusia yang berupa tulisan dan lisan yang berdasarkan pemikiran, pendapat, pengalaman bahkan perasaan yang dimiliki oleh seorang pengarang itu sendiri.

Biasanya sastra dapat berupa imajinasi sampai gambaran konkret dalam kehidupan, kata Ade Mulyana seperti dikutip dari brin.go.id, Jumat (24/3/2023).

Bahasa dan sastra juga terkait dengan ideology lantaran ada ide, gagasan dan kisah yang dituangkan dalam tulisan dan lisan yang terdapat di dalam masyarakat dalam Bahasa dan sastra.

Ade melanjutkan, pembahasan refleksi politik terhadap Bahasa dan sastra terus berkesinambungan tanpa adanya jeda. Sehingga, sastra dan Bahasa menjadi denyut dialektika serta membangun peradaban bangsa. Hal tersebut juga berupaya terealisasikan dalam rencana Bahasa Indonesia yang hendak dijadikan sebagai Bahasa internasional. Sebagai upaya lain untuk merealisasikan hal tersebut, Kemendikbudristek juga memprakarsai dan menargetkan pada tahun 2045 atau satu abad Indonesia Bahasa Indonesia menjadi Bahasa resmi dari PBB.

Baca juga: Oposisi Memang Berat Mas AHY, Demokrat Takkan Kuat, Biar Rakyat Saja

Ade menuturkan jika saat ini Bahasa Indonesia mengalami ancaman lantaran dikepung oleh Bahasa asing di ruang publik. dengan kata lain, penggunaan Bahasa oleh elit politik dalam kampanye dan artikulasi kekuasaan dalam berbagai wacana bertarung di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat juga mulai menggunakan Bahasa asing sebagai ajang gengsi.

Hal-hal politis lainnya juga mewarnai sejarah panjang sastra Indonesia. kekuasaan kolonial juga membentuk lembaga otoritatif akan layak atau tidaknya karya sastra untuk menjadi bahan bacaan. Sejarah perpolitikan di Indonesia juga mempengaruhi berbagai karya sastra Indonesia berupa berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan lembaga terkait. Unsur politis juga terang benderang dalam ranah kesusastraan itu sendiri.

Baca juga: Saling Klaim Kemenangan Pemilu Tak Menguntungkan Masing-Masing Pihak

Untuk diketahui, PR Bastranitas adalah wadah salah satu realisasi dari minat periset BRIN yang fokus pada hubungan antara sastra, Bahasa, politik, dan kaitannya dengan ideologi. Ade menguraikan bahwa Bahasa adalah alat komunikasi serta memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.

"Tentunya jika kita mempelajari bahasa, tidak akan terlepas dari masyarakat dan penuturnya, karena ada hubungan yang kompleks antara bahasa, masyarakat, dan sastra. Bicara bahasa, bicara sastra, bicara Indonesia," tuturnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru