Optika.id - Huru-hara pembatalan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia telah menyulut api yang cukup panas bagi pencinta bola tanah air. Turut menjadi tokoh yang dipermasalahkan atas kasus pembatalan pelaksanaan kegiatan tersebut, Ganjar Pranowo kinimenjadi sasaran empuk dari kekecewaan masyarakat yang telah menantikan pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Baca juga: Rocky Gerung: Jokowi Rakus Akan Kekuasaan
Menanggapi hal itu, Rocky Gerung dalam video berjudul GAGAL TUAN RUMAH PIALA DUNIA U-20. GANJAR DIHUJAT NETIZEN, JOKOWI MENGIBA menilai bahwa kini Ganjar telah gagal menjalankan misi untuk menarik simpatisan yang lebih besar ataupun dalam menggalang dukungan masyarakat akibat pandangan politik yang dicampuradukkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga.
Menurut Rocky, saat ini sudah saatnya Ganjar untuk berhenti berambisi menjadi calon dalam Pemilihan Umum Presiden 2024.
"Itulah kalau kemampuan antisipasi problem tidak dimiliki oleh timnya Ganjar. Kan yang marah Cebong sama Kampret. Di lapangan bola itu tidak ada bedanya Cebong sama Kampret, mereka ingin nonton bola, bukan ingin menonton persaingan ideologi atau politik," ujar Rocky dikutip Optika.id melalui YouTube channel pribadinya, ditulis Sabtu, (1/4/2023).
Rocky menyampaikan bahwa kini proyek politik yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk dijalankan oleh Ganjar telah selesai.
Baca juga: Rocky Gerung Ungkap Gugatan Pemilu Jadi Ujian Buat MK
"Jadi sebetulnya Ganjar bilang aja, 'saya memang gak mau lagi ikut pemilu karena terus-menerus saya salah langkah'," kata Rocky menyarankan Ganjar untuk berhenti berambisi maju ke Pilpres 2024.
Rocky menyoroti kegagalan yang didapatkan oleh Ganjar saat ini dalam membangun dukungan masyarakat tidak sepenuhnya terjadi atas kesalahan Ganjar tetapi justru memang dipaksa oleh alam semesta untuk berhenti berambisi menjadi Presiden. Hal ini sama juga yang terjadi dengan PDIP yang telah mendapatkan dampak negatif atas proyek-proyek politik yang diluncurkannya.
"Jadi ini semacam kutukan alam semesta yang datang kepada Ganjar. Bukan kesalahan Ganjar, tapi Ganjar dipaksa untuk berpikir sesuai dengan pikiran PDIP supaya terkait lagi secara emosi dengan PDIP. Upaya semacam itu kan yang jadi konyol dan seluruh Bupati PDIP yang mengucapkan itu juga kena dampaknya tuh, akibatnya dampaknya pada PDIP juga kan."
Baca juga: Rocky Gerung Siap Hadiri Panggilan Penyidik!
Rocky berpandangan bahwa meskipun isu ini nantinya hanya akan menjadi isu temporer, di dunia politik ke depannya, kesalahan yang telah dicatatkan baik oleh Ganjar maupun PDIP tetap akan menjadi jejak yang terus diingat oleh masyarakat. Apalagi, menurut Rocky, ketidakmampuan untuk memetakan letak hubungan antara olahraga dan politik akan menjadi sebuah alasan yang konyol yang menggagalkan seseorang sebagai Presiden.
"Tapi sekali lagi, buat kita sih senang-senang aja kalau Ganjar tidak jadi Presiden, tapi alasan tidak jadi presidennya konyol, itu masalahnya. Kalau misalnya Ganjar kalah berdebat di dalam soal kebijakan publik, nah itu baru alasan yang masuk akal. Ini kan alasan yang konyol, jadi kekonyolan ini justru the blessing in disguise bagi mereka yang hendak mempertahankan oposisi itu," pungkas Rocky.
Editor : Pahlevi