Optika.id - Gegara bongkarkasus pencucian uang Kemenkeu (Kementerian Keuangan), pengamat politik Rocky Gerung sebut ingin mencalonkan Mahfud MD sebagai calon independen dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga: Rocky Gerung: Jokowi Rakus Akan Kekuasaan
Ucapan Rocky Gerung ini disebabkan oleh sepak terjang Mahfud MD yang terus membongkar kebobrokan Kementerian Keuangan..
Terakhir, sang Menko Polhukam tersebut baru saja mengungkapkan adanya kasus pencucian uang melalui impor batang emas yang diduga terjadi di Bea Cukai.
Melihat keberanian Mahfud MD, Rocky Gerung langsung menghubungkannya dengan Pilpres 2024.
Kalau pemilu dipercepat, saya calonkan saja Mahfud sebagai calon independen, ujar Mahfud MD, dilansir Optika.id dari saluran YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (2/4/2023).
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan berada di posisi Mahfud MD saat ini tidak mudah lantaran dirinya adalah menteri Jokowi.
Dengan tekadnya yang terus memberitahukan fakta yang sebenarnya terjadi di dalam Kemenkeu, Rocky Gerung menilai hal ini dapat membahayakan pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Dengan ketajaman etikabilitas, kita tahu bahwa Mahfud itu ada di depan untuk membongkar hal-hal yang bahkan membahayakan dia, katanya.
Oleh karenanya, eks Dosen Universitas Indonesia tersebut memprediksi pendukung Mahfud MD semakin melonjak.
Mahfud udah punya semacam tabungan etika dan tabungan intelektualitas dan itu yang menyebabkan pendukung Mahfud sekarang itu makin lama makin banyak, tuturnya.
Baca juga: Rocky Gerung Ungkap Gugatan Pemilu Jadi Ujian Buat MK
Adapun sosok Mahfud MD menjadi perbincangan publik semenjak kasus Rafael Alun Trisambodo terkuak ke publik.
Beberapa saat setelah kasus tersebut, Mahfud MD menyatakan adanya dugaan tindakan pencucian uang dalam kementerian yang diketuai oleh Sri Mulyani tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, jumlah transaksi janggal yang diduga terjadi di Kemenkeu mencapai hingga Rp349 triliun.
Kemudian, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR RI, Mahfud MD kembali mengejutkan publik dengan menyebut telah terjadi dugaan pencucian uang di Bea Cukai.
Dugaan pencucian uang yang dimaksud yaitu selama ini bea cukai diduga melakukan manipulasi terhadap impor emas batangan di Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Kemenkeu.
Baca juga: Rocky Gerung Siap Hadiri Panggilan Penyidik!
Total pencucian uang yang diduga terjadi di Bea Cukai berjumlah Rp189 triliun dan masih termasuk dalam kasus pencucian uang Rp349 triliun.
Mahfud MD membeberkan ada 15 entitas dan para pelaku diduga selalu main belakang dengan menutupi informasi yang semestinya diterima oleh Sri Mulyani.
Ketika ditanya oleh bu Sri Mulyani, itu ini apa kok ada uang Rp189 (triliun), itu pejabat tingginya yang eselon 1 (menjawab) oh ndak ada bu disini dak pernah ada, ini tahun 2020, ndak pernah ada, papar Mahfud MD di hadapan DPR RI.
Tapi apa laporannya, menjadi pajak, sehingga kita diteliti, oh iya ini perusahaannya banyak hartanya banyak, pajaknya kurang. Padahal ini cukai laporannya ini. Apa itu? Emas, pungkasnya.
Editor : Pahlevi