BIN Beberkan Media Sosial dengan Sebaran Isu Pemilu 2024 Terbanyak

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Badan Intelijen Negara (BIN) menyebut jika Twitter menjadi platform sebaran isu Pemilu 2024 terbanyak mencapai 8.312.553 pos. hasil ini berdasakan analisis media sosial melalui Intelegensi Sosio Analitik atau ISA dengan tema Pemilu 2024 yang dilakukan oleh BIN.

Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Menurut Direktur Perencanaan, Pengendalian Kegiatan dan Operasi, Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN, Brigjen TNI Irwan Mulyana menjelaskan jika hasil tersebut didapat dalam periode 1 Januari 2022 hingga 13 April 2023.

Menurut BIN, selain Twitter, media sosial dengan sebaran isu Pemilu 2024 terbanyak yakni platform YouTube dengan total 707.484 pos disusul oleh Facebook yang totalnya 700.880 pos.

Selanjutnya yakni TikTok yang menjadi platform media sosial dengan sebaran isu Pemilu 2024 sebanyak 674.369 pos. di bawahnya ada Instagram yang angkanya cukup jauh dengan 330.511 pos. akumulasi dari jumlah sebaran isu Pemilu 2024 dari berbagai platform media sosial yang dihimpun oleh BIN mencapai 10.725.797 pos sebaran isu Pemilu 2024.

Dari sebaran isu pemilu tersebut, diketahui ada berbagai reaksi dari warganet yang menanggapi isu-isu Pemilu 2024. Reaksi yang dihimpun tersebut antara lain memuakkan, antisipasi, percaya, terkejut, senang, sedih, marah dan takut.

Dari total pos tersebut sebanyak 44,72% netizen menanggapitrust(percaya), 22,02% untuk antisipasi, kemudian disgust (memuakkan) 15,98%, ucap Irwan dalam keterangannya, Rabu (19/4/2023).

Kemudian, yang memberikan reaksi terkejut yakni sebanyak 5,25%, senang sebanyak 4,92%, marah sebanyak 3,34%, sedih sebanyak 1,91% serta takut sebanyak 1,85%.

Baca juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

Irwan menyampaikan bahwa sebaran dan reaksi warganet di media sosial terkait Pemilu 2024 sebanyak 46,16% tren positif, 29,22% tren netral dan sisanya 21,61% yang negatif.

Kendati masih dalam situasi yang cukup landai menjelang Pemilu, sambung Irwan, dirinya mengingatkan pentingnya antisipasi terkait sejumlah narasi yang berpotensi mengancam pelaksanaan Pemilu 2024.

Isu tersebut misalnya penundaan pemilu akibat Covid-19 hingga imbas dari resesi global. Menurut Irwan, potensi dari isu ini juga akan mengakibatkan demonstrasi dan ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah.

Baca juga: Polwan di Surabaya Tegur Pria Sedang Makan, Ini Penjelasannya!

Kemudian isu lainnya yakni terkait dengan kecurangan pemilu. Ancaman dari isu negatif tersebut tidak hanya berdampak pada ketidapercayaan terhadap pemerintah saja, melainkan juga penyelenggara pemilu.

Potensi ancaman lainnya yakni adanya provokasi pengepungan gedung DPR dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta desakan untuk menggelar sidang istimewa, pertasan website KPU, serta konflik masyarakat dan pemerintah dan ancaman golput.

Isu lainnya yang menjadi potensi ancaman yakni bursa pencalonan calon presiden. Ancamannya yakni terjadi eskalasi tensi politik dan polarisasi politik.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru