Pengamat: Diksi Petugas Partai Untuk Ganjar Pranowo Bakal Jadi Kelemahan

Reporter : Danny

Optika.id - Jumlah generasi zilenial atau pemilih muda dalam Pemilihan Umum 2024 selama ini memiliki perhatian besar terhadap isu-isu keadilan, penegakan hukum, dan kebebasan berbicara di Indonesia.

Baca juga: Eksistensi Kaum Muda Sebagai Jubir dan Jurkam Pilpres 2024, Strategi Gaet Suara Gen Z?

Hal ini dilontarkan Muhammad Iqbal, pengamat politik dari Universitas Jember, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (28/4/2023). Kelompok pemilih muda atau generasi zilenial ini diperkirakan sebesar 60 persen dari total pemilih. Mereka memiliki preferensi dan karakteristik rasionalnya sendiri, katanya.

Selama ini, zilenial sering mengkritik buruknya keadilan dan penegakan hukum di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Citra Ganjar Pranowo sebagai petugas partai dan penerus Jokowi yang dicalonkan PDI Perjuangan dalam pemilihan presiden mendatang, menurut Iqbal, berpotensi memberikan sentimen negatif.

Baca juga: Nasib Pemilu 2024 di Tangan Kawula Muda, Apa Jadinya?

Pasalnya, proses dan dinamika keadilan dan penegakan hukum selama dua periode Jokowi di mata zilenial dianggap memburuk, kata Iqbal. Survei Litbang Harian Kompas menunjukkan, sejak Januari 2022, angka kepuasan publik di bidang penegakan hukum terus merosot dari 65,9 persen menjadi 57,5 persen pada Juni 2022, 51,5 persen pada Oktober 2022, dan 55,1 persen pada Januari 2023.

Ganjar sempat jadi bahan pembicaraan oleh generasi zilenial penyuka sepak bola saat menolak tim nasional Israel U20. Mereka sadar betul kalau isu penolakan Israel yang dilontarkan Ganjar bukanlah keberpihakan pada kemanusiaan, melainkan semata politisasi untuk pencitraan. Generasi zilenial ini makin cerdas dan rasional, kata Iqbal.

Baca juga: Gerakan Cerdas Memilih Beri Simulasi Pemilu Bagi Masyarakat

Penegasan diksi petugas partai untuk Ganjar, menurut Iqbal, bakal jadi kelemahan yang dicatat pemilih. Presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan yang memegang amanat dan mandat dari kedaulatan rakyat bukan boneka partai politik, katanya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru