Optika.id - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, merespons Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan bijaksana. Setelah memiliki sikap yang berbeda dengan koalisi pendukung pemerintah Presiden Jokowi.
Baca juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024
Hal ini diungkapkan oleh Luhut setelah bertemu dengan Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta pada hari Jumat (5/5/2023) siang.
Sebelumnya, Partai NasDem tidak lagi dianggap sebagai bagian dari koalisi pendukung pemerintah setelah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
Namun, Partai NasDem masih tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama PKS dan Demokrat, yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
"Saya pikir Pak Surya sangat bijaksana dan saya juga melihat tidak ada yang perlu diperdebatkan," kata Luhut.
Baca juga: Yusril Buktikan Sengketa Pilpres AMIN Hanya Asumsi, Bukan Bukti
Luhut menyatakan bahwa meskipun Paloh memilih jalur yang berbeda di Pilpres 2024, ia ingin pembangunan yang dilakukan oleh Jokowi tetap berjalan tanpa hambatan. Luhut juga menyatakan bahwa Paloh tidak ingin adanya kegaduhan yang dapat merugikan masyarakat di masa depan.
"Ya, tentu akhirnya titik tengahnya iyu untuk keputusan nasional. Kita kan mau pembangunan ini sudah dibuat Pak Jokowi begitu baik terus kan berkelanjutan. Jadi, kita enggak mau ke depan ramai-ramai yang enggak perlu, yang merugikan kita semua," ungkap Luhut dikutip dari CNN Indonesia.
Baca juga: Tok!, Prabowo-Gibran Capai Angka Tertinggi Sebanyak 96.214.691 Suara
Luhut juga menyatakan bahwa saat ini perbedaan antara Paloh dengan pemerintahan Jokowi tidak begitu tajam. Dalam pertemuan tersebut, ia tidak membicarakan absennya Partai NasDem di pertemuan antara Jokowi dengan beberapa ketua umum partai politik pendukung pemerintah beberapa hari yang lalu.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G. Plate sebelumnya telah mengumumkan bahwa partainya akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi hingga akhir masa jabatan pada tahun 2024. Ia enggan mempersoalkan jika Partai NasDem sudah tidak dianggap sebagai bagian dari koalisi oleh partai lain.
Editor : Pahlevi