Optika.id - Hasil penelitian dari Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan bahwa tingkat dukungan terhadap Partai Gerindra mengalami peningkatan dari 13,8 persen pada bulan Maret 2023 menjadi 14,6 persen pada bulan Mei 2023.
Baca juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024
"Dukungan terhadap Gerindra terus meningkat, sementara PDI Perjuangan cenderung stagnan dan semakin terkejar oleh Gerindra," ujar Direktur Eksekutif indEX Research, Vivin Sri Wahyuni, dalam hasil survei yang diterima Optika.id, Minggu (7/5/2023).
Menurut Vivin, tren dukungan setelah pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 mengancam upaya PDI Perjuangan untuk meraih kemenangan tiga kali berturut-turut atau mencapai hattrick pada Pemilu 2024.
Dukungan terhadap PDI Perjuangan pada bulan Mei 2023 mencapai 15,5 persen. Sementara itu, Partai Golkar yang memimpin Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berada di peringkat tiga teratas dengan tingkat dukungan sebesar 8,1 persen.
Vivin menyatakan bahwa awalnya KIB dianggap sebagai sarana bagi Presiden Jokowi untuk mengusung Ganjar di tengah ketidakjelasan sikap PDI Perjuangan saat itu. Namun, dengan PDI Perjuangan resmi mendukung Ganjar, dasar terbentuknya KIB tampak runtuh.
"Tidak mengherankan jika Golkar kemudian melakukan manuver untuk mendekati partai lain, seperti Gerindra dan bahkan Demokrat," tambah Vivin.
Partai Demokrat bergabung dalam Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Dalam survei tersebut, tingkat dukungan Partai Demokrat mencapai 7,0 persen.
Baca juga: Yusril Buktikan Sengketa Pilpres AMIN Hanya Asumsi, Bukan Bukti
Selanjutnya, tingkat dukungan PKB mencapai 6,6 persen, Partai Solidaritas Indonesia 6,1 persen, dan PKS 5,2 persen. PKB bergabung dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bersama Partai Gerindra, sedangkan PSI menyatakan keinginan untuk bergabung dalam koalisi besar dan PKS menjadi salah satu anggota Koalisi Perubahan.
Partai NasDem merupakan satu-satunya partai dari pihak pemerintah yang mendukung Anies, namun tingkat dukungannya jauh di bawah dengan hanya 2,4 persen. "Dalam persaingan antara PDI Perjuangan yang mendukung Ganjar dengan partai-partai yang mencetuskan wacana koalisi besar, posisi NasDem semakin terpinggirkan," kata Vivin.
Selanjutnya, dua partai pemerintah lainnya menghadapi nasib serupa dengan Partai NasDem, yaitu berpotensi gagal mendapatkan kursi di Senayan, yaitu PPP dengan tingkat dukungan 2,2 persen dan PAN dengan tingkat dukungan 2,1 persen.
Baca juga: Tok!, Prabowo-Gibran Capai Angka Tertinggi Sebanyak 96.214.691 Suara
Baru-baru ini, PPP telah memutuskan untuk mendukung pencalonan Ganjar sebagai calon presiden, sementara PAN masih belum menyatakan sikap yang jelas. PPP dan PAN merupakan dua partai yang menjadi bagian dari KIB bersama Golkar.
Selain itu, survei juga mencatat elektabilitas partai-partai baru dan partai non-parlemen, seperti Perindo dengan 1,4 persen; Gelora dengan 1,1 persen; Ummat dengan 0,8 persen; PBB dengan 0,4 persen; Hanura dengan 0,3 persen; dan PKN dengan 0,1 persen. Partai Garuda dan Partai Buruh tidak memiliki elektabilitas, sedangkan sebagian besar responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 26,1 persen.
Diketahui, survei Index Research dilakukan dari tanggal 28 April hingga 2 Mei 2023 dengan melibatkan 1.200 responden melalui telepon. Sampel responden dipilih menggunakan metode random digit dialing (RDD) atau pemilihan nomor telepon secara acak, dengan margin of error survei sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Editor : Pahlevi