Guru Besar UNJ: Pendidikan Karakter Tak Bisa Digantikan AI

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Perkembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan sebagai dampak dari kemajuan teknologi yang melaju kian pesat memang tak bisa terhindarkan. Kecerdasan buatan ini pun digadang-gadang bisa melebihi kemampuan manusia di berbagai sektor.

Baca juga: ChatmuGPT, AI yang Dikembangkan Muhammadiyah

Akan tetapi menurut Guru Besar Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Bedjo Sujanto, akan ada satu hal yang tidak bisa tergantikan oleh AI sampai kapanpun. Yakni di bidang pendidikan khususnya terkait dengan pembentukan karakter.

Dia menilai teknologi AI seberapa pun canggihnya tidak akan pernah bisa menggantikan tenaga pengajar dalam mendidik karakter siswa dan menanamkan nilai-nilai humanis di dalamnya.

Teknologi itu sebagai alat bantu, namun hal-hal yang esensial seperti pembentukan kepribadian, perilaku, sopan santun dan sebagainya tidak akan tergantikan sepenuhnya oleh teknologi, teknologi hanya mendampingi, kata Bedjo, dalam keterangan yang dikutip Optika.id, Kamis (18/5/2023).

Pasalnya, pembentukan karakter siswa sebagai anak didik harus dilatih serta diajarkan secara khusus, perlahan tapi pasti hingga menjadi kebiasaan. Berangkat dari kebiasaan tersebutlah akan terbentuk kepribadian mereka.

Bedjo menambahkan jika teknologi AI merupakan inovasi yang berdampak positif bagi segala bidang. Tak terkecuali pada sistem pendidikan di masa depan. Namun, penggunaan AI tersebut harus didasari oleh pemahaman mendalam bagi semua yang memanfaatkannya. Seperti tenaga pengajar maupun para siswa agar dampak negatif dari laju teknologi tersebut bisa diatasi.

Baca juga: Google Rilis AI Canggih untuk Mencegah Pencurian Handphone

Ke depan AI akan mewarnai kegiatan sosial kita termasuk pendidikan, hanya memang harus dikendalikan betul, teknologi itu benda mati yang harus menentukan baik dan tidaknya itu penggunanya. Itikad baik dari pembuat dan pengguna menjadi sangat penting agar AI dapat bermanfaat dan positif, ujar Bedjo.

Dirinya tak menampik bahwa teknologi kecerdasan buatan selalu mengalami perkembangan yang massif dari tahun ke tahun. Kehadirannya yang diiringi dengan berbagai inovasi fitur, fungsi, maupun tampilan yang ciamik tentunya berdampak pada banyak aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dalam bidang pendidikan.

Kegiatan pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi saat ini juga sudah mulai memanfaatkan kecerdasan buatan ini untuk menunjang pembelajaran. Misalnya AI digunakan sebagai penerjemah hingga mentor virtual maupun untuk mengkurasi sesuatu.

Baca juga: Kesepian Akut, Para Pria Gunakan AI Chatbot Untuk Ngobrol

Lebih lanjut dirinya selalu mengingatkan untuk selalu mawas dengan kemajuan teknologi agar tidak kehilangan sisi humanisnya.

Kita harus menganalisis dampak negatif dari teknologi, kalau itu ada, artinya jangan sampai dampak negatif itu merambat ke banyak orang, nah dampak positifnya harus didiseminasikan sehingga terus berkembang bagi banyak orang, pungkasnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru