Gerakan Cerdas Memilih Beri Simulasi Pemilu Bagi Masyarakat

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Semakin mendekati tahun politik 2024, pergerakan berbagai elit tentunya kian massif. Pesta demokrasi seharusnya tidak boleh menjadi ajang untuk menyalahi demokrasi itu sendiri.

Baca juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Oleh sebab itu, Totok Hariyanto selaku Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta kepada masyarakat agar tidak takut dalam melaporkan dugaan pelanggaran pemilihan umum (pemilu) seperti politik uang berupa kegiatan bagi-bagi sembako yang dilakukan oleh peserta pemilu. Di sisi lain, dia meminta agar masyarakat mendokumentasikan hal itu sebagai bukti.

"Laporkan saja jangan takut. Kalau ada yang bagi-bagi sembako laporkan," kata Totok dalam acara Gerakan Cerdas Memilih di Auditorium Abdul Rahman Saleh LPP RRI Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Dirinya juga menjelaskan apabila masyarakat ingin melaporkan tindak pelanggaran Pemilu maka tidak perlu bingung dan bimbang pasalnya kantor pengawas pemilu sudah ada dari pusat maupun pelosok daerah. Tentunya, akses tersebut bisa dijangkau seluruh lapisan.

"Yang namanya pengawas pemilu itu ada di tingkat desa, kecamatan. Kalau ada pelanggaran pemilu laporkan saja, selesai sudah," ujarnya.

Adapun acara Gerakan Cerdas Memilih ini diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) dengan tujuan agar masyarakat bisa tergerak untuk berpartisipasi secara aktif dalam menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

"Gerakan Cerdas Memilihini untuk membantu meningkatkan kesadaran politik, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam memilih calon, ujar Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), Hendrasmo dalam sambutannya, Rabu (31/5/2023).

Dirinya mengklaim bahwa acara yang diinisiasi oleh pihaknya itu merupakan komitmen RRI dalam memberikan pemahaman sekaligus edukasi terkait pemilu kepada masyarakat. Khususnya kepada pemilih muda yang bakal mendominasi pemilu 2024 nanti.

Tujuan lain diadakannya gerakan tersebut yakni agar proses pemilihan umum bisa dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Dalam gerakan tersebut juga disampaikan informasi mengenai mekanisme pemilihan, tata cara penghitungan suara serta pengawasan pemilu.

Baca juga: 100 Guru Besar UGM Nyatakan Sikap, Ingin KPU Jaga Marwah Jelang Pilkada

Oleh sebab itu, dia berharap Gerakan Cerdas Memilih ini bisa dijadikan sebagai acuan serta pencegahan praktik politik yang tidak sehat misalnya penyebaran berita palsu, intimidasi pemilih maupun politik uang. Lantaran dalam gerakan tersebut diberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai berbagai prinsip demokrasi, hak pemilih, dan sanksi hukum yang berlaku apabila terjadi pelanggaran.

Melalui Gerakan Cerdas Memilih ini masyarakat, khususnya pemilih muda dapat menjadi pemilih yang cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab. Selain itu, dapat terlibat aktif dalam membangun demokrasi di Indonesia, jelas Hendrasmo.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru