Ini 3 Tokoh Elite Bekingan Ponpes Al Zaytun, Siapakah Sebenarnya?

Reporter : Eka Ratna Sari

Optika.id - Pondok pesantren (ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, yang dipimpin oleh Panji Gumilang, baru-baru ini menjadi perbincangan publik karena diduga memiliki ajaran pendidikan yang menyimpang.

Baca juga: MK Ingatkan Pembuat Undang-Undang Jangan Sering Ubah Syarat Usia Pejabat

Hal yang terbaru, Panji Gumilang dipanggil oleh tim investigasi yang dibentuk oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk memberikan klarifikasi terkait kontroversi yang melibatkan Al Zaytun.

Di sisi lain, muncul kabar tentang adanya sosok "bekingan" atau orang dalam yang membantu Ponpes Al Zaytun agar Panji Gumilang terlepas dari jeratan hukum, meskipun sering memunculkan kontroversi. Salah satu sosok "bekingan" tersebut disebut sebagai Pak Kumis dan ada tiga tokoh elite lainnya, Sabtu (24/6/2023):

Pak Kumis

Sosok yang disebut sebagai Pak Kumis yang merupakan "bekingan" Al Zaytun pertama kali disebutkan oleh pendiri Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), yaitu Imam Suprianto. Dalam salah satu kesempatan, Imam menyebut bahwa sosok yang disebut sebagai Pak Kumis adalah tokoh elit di Indonesia.

"Orang umum elit itu sudah tahu, 'Hei jangan main-main (Ponpes) Zaytun lho, itu kan punya Pak Kumis'. Katanya begitu kan. Orang tahu siapa Pak Kumis," kata Imam dalam acara Catatan Demokrasi pada Kamis (22/6/2023).

Sosok Pak Kumis juga sempat disinggung oleh Founder Indonesia Crime Analyst Forum, Mustofa Nahrawardaya. Dia menyatakan bahwa semua orang tahu siapa yang dimaksud dengan Pak Kumis, tetapi tidak dijelaskan secara terperinci.

"Pak Kumis itu adalah rahasia umum. Sebenarnya, jika itu adalah H, bahkan pada tahun 2002 dia menantang, 'Siapa yang melawan Ponpes Al Zaytun, akan saya hajar'," ucap Mustofa dalam video di akun Twitter @Moslem Solidarity.

Moeldoko

Selain Pak Kumis, Imam juga menyebutkan nama Kepala Staf Presiden (KSP), Jenderal (Purn) Moeldoko, yang memiliki hubungan dekat dengan Panji Gumilang. Moeldoko disebut-sebut sebagai sosok "bekingan" Al Zaytun.

Baca juga: KPK Seharusnya Tak Periksa Kaesang, Tetapi Juga Selidiki!

"Sekarang yang sangat dekat dan memiliki posisi yang sangat menentukan di pemerintahan adalah Kepala Staf Kepresidenan, Pak Moeldoko. Saya sangat menyayangkan bahwa Pak Moeldoko masih membanggakan hal itu kemarin," ungkap Imam.

Imam juga mengaku mendapatkan informasi bahwa Moeldoko memberikan akses kepada Panji Gumilang untuk mendapatkan bantuan hukum.

"Pak Moeldoko membuka akses kapan pun Pak Panji membutuhkan bantuan dari Polres, Polda, atau Mabes Polri, tinggal menelepon saja," ucapnya.

Agen Interpol BIN

Sosok agen Interpol Badan Intelijen Negara (BIN) juga menjadi sosok "bekingan" Panji Gumilang. Agen Interpol BIN tersebut memiliki koneksi dengan Moeldoko, sehingga Ponpes Al Zaytun mendapatkan perlindungan dari aparat keamanan.

Baca juga: KPK Tanggapi Laporan Dosen UNJ ke Kaesang Soal Private Jet!

"Namanya SYR Agung Sedayu, notabene adik kandung Panji Gumilang, dia adalah agen Interpol dari BIN," ungkap Imam.

Imam menegaskan bahwa hal itu dapat dibuktikan ketika masyarakat melakukan demonstrasi di Al Zaytun. Polisi yang siaga untuk menjaga demonstrasi tersebut berjumlah sekitar 1.500 personel.

Menurutnya, dikeluarkan biaya yang besar untuk menyiagakan ribuan personel kepolisian tersebut. Bahkan, dia menilai bahwa biaya yang dikeluarkan untuk keamanan mencapai miliaran.

"Ketika ada demonstrasi, awalnya masyarakat ingin mengerahkan 3.000 personel, tetapi awalnya hanya ratusan karena ingin melihat reaksi Al Zaytun. Ternyata ada 1.500 polisi siap siaga, berapa miliar harus dibayar untuk itu?" ujarnya.

Dengan adanya sosok "bekingan" seperti itu, Panji Gumilang dianggap berani mengeluarkan pernyataan apa pun karena dia yakin tidak akan ditangkap. Hal inilah yang membuat Al Zaytun tidak pernah terjerat hukum meskipun sering memunculkan kontroversi.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru