Optika.id - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, memberikan klarifikasi terkait tuduhan bahwa dirinya terlibat dalam eksistensi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat, yang diduga melakukan penyimpangan.
Baca juga: Balas Dendam Manis, Demokrat Tak Sabar Lihat Wajah Moeldoko di Parlemen
Moeldoko dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan pesantren tersebut.
"Jika saya dituduh membekingi mereka, apa maksudnya? Apa keuntungan saya?" kata Moeldoko pada Jumat, (23/6/2023).
Ia mengungkapkan bahwa ia telah sering memberi peringatan kepada Pimpinan Al-Zaytun, Panji Gumilang, agar tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan kegaduhan.
Baca juga: Moeldoko Heran Agus Rahardjo Buka Kembali Kasus Setnov: Pasti Muatan Politik!
"Sebaliknya, saya sudah menyampaikan kepada Syeikh Panji G bahwa jika ada masalah, saya akan mengambil tindakan lebih dulu," ujar Moeldoko.
Lebih lanjut, mantan Panglima TNI ini mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang berkembang mengenai Ponpes Al-Zaytun.
Baca juga: Soal Al Zaytun, Menag Yaqut Tak Mau Berikan Komentar
Ia mengimbau masyarakat untuk menunggu keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dugaan penyimpangan ajaran agama, khususnya Islam, yang dilakukan oleh Al-Zaytun.
"Jika terdapat penyimpangan dalam aspek ideologi, BPIP seharusnya mengambil langkah-langkah edukatif. Dan jika menuju radikalisme, BNPT harus melakukan tindakan sesuai dengan tugas dan kewenangannya," kata Moeldoko.
Editor : Pahlevi